BANJARMASIN, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Drs. HM Yusuf Effendi, M.Ap., memberikan apresiasi kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan HUT ke 57 SMKN 3 Banjarmasin, Rabu (27/10/2021).
Katanya, Terkait Maulid, ada dua argumen. Yang pertama, menurut Yusuf, punya korelasi yang signifikan dengan tujuan pendidikan Nasional sebagaimana diamanahkan dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
"Artinya dengan peringatan Maulid, tentu kita ingin mencontoh bagaimana akhlak yang ditampilkan oleh Rasulullah. Kita ingin agar peserta didik kita, dunia pendidikan kita, punya akhlak yang mulia dan semakin tebal imtaqnya," ungkap Yusuf.
Yang kedua, ini juga memberikan kontribusi upaya mewujudkan visi dan misi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Ada Program Prioritas Provinsi Kalimantan Selatan adalah Program Kalsel Beriman, Kalsel C Kalsel Terampil.
"Tentu ini berkaitan kepada Kalsel Beriman. Dan ini implementasi atas Perda nomor 3 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pendidikan," Yusuf menambahkan.
Terkait HUT ke 57 SMKN 3 Banjarmasin, Yusuf menyatakan, momentum ini tidak hanya bernilai seremonial semata, tetapi hendaklah dijadikan momentum ini sebagai bahan kajian dan evaluasi seberapa jauh program kegiatan yang dilakukan oleh sekolah telah mampu memberikan kontribusi terwujudnya visi dan misi SMKN 3 Banjarmasin ini sendiri dan visi misi Disdikbud Kalsel dan juga Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan," harapnya.
Menurut Yusuf, kalau ada kendala, harus keluar untuk mengatasi kendala dan hambatan yang dihadapi.
Sedangkan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Luthfi Saifuddin, yang turut berhadir dalam kegiatan ini menyatakan, dirinya sangat tertarik dengan kegiatan yang dilakukan, karena bukan hanya Maulid Nabi dan HUT sekolah, tetapi launching program-program sekolah, salah satunya program Tahfidz.
"Ini merupakan sejalan dengan inisiatif kami DPRD Kalsel yang sudah membentuk sebuah Peraturan Daerah (Perda) Penguatan Fasilitasi Karakter," ungkapnya.
Katanya, ini sangat cocok dengan Perda yang sudah dilahirkan DPRD Kalsel, dan berharap Pilot Project pada SMKN 3 Banjarmasin bisa terus berkembang.
Sementara itu, Mohammad Ali Muksin, S.Pd., M.M., Kepala SMKN 3 Banjarmasin menyatakan, momentum ini membuat sekolahnya semakin tumbuh dengan karakternya dengan sentuhan relegiusnya. Sedangkan melengkapi program Tahfidz Al-Qur'an, juga dilaunching program Tilawatil Qur'an, Muhadharah dan Maulidul Habsy. Juga membangun kewirausahaan pelajar untuk usaha sekolah yang berkembang kepada loundry dan sekarang sudah ada Borneo Laundry dari SMKN 3 Banjarmasin. Mengikuti tuntutan pasar online, juga telah dilaunching Banua Mall dan sudah direalisasikan, sehingga fitur dan pasar di dalamnya dikelola sekolah bersama siswa, untuk memberikan manfaat secara keseluruhan bagi siswa dan juga religiusnya semakin meningkat.
Menurut Ali, tantangan kedepannya adalah kompetitor untuk wirausaha tersebut dan lowongan kerja semakin sempit.
"Makanya itu yang menjadi tantangan bagi kita untuk membentuk anak-anak itu bisa semakin kritikal thinking dengan permasalahan di kehidupan dan lingkungannya. Sehingga akan muncul banyak solusi-solusi yang hadir dari anak.
Sehingga tidak melulu untuk mengisi dunia kerja, tetapi melahirkan usaha," kata Ali.
Dikatakan, semua bidang studi dilakukan hal ini dan terintegrasi, karena tidak bisa sendiri di masing-masing jurusan tapi berkolaborasi, seperti jurusan Teknologi Informasi dengan jurusan Pemasaran, maupun kolaborasi lainnya.
Termasuk inti pembelajaran kedepannya dengan membudayakan permasalahan nyata yang akan lahir solusi berupa proyek yang akan dikembangkan ketika sudah berada di masyarakat.
Program ini menurut Ali, harus didukung secara penuh, terutama program yang ada akan dilengkapi oleh Pemprov maupun Dewan, sehingga terkait sarana prasarana dan fasilitas sebagai bagian yang mendukung untuk support kesuksesan tersebut. Walaupun diakui Ali, bukan satu-satunya, tetapi itu menjadi utama sekali. Terkait dengan program Tahfidz, kedepannya diupayakan ada boarding school (sekolah berasrama), sehingga santri yang ada bisa dikelola selama 24 jam dan hasilnya akan lebih berasa.(nasri)