"Aktivitas Warga SMKN 3 Banjarmasin"


Banjarmasin  :  Kegiatan Jum’at Taqwa di SMKN 3 Banjarmasin, Jum’at pagi dilaksanakan dengan menghadirkan dua Penceramah dari Jakarta, yaitu Ustadz Nanang Jahidin dan Ustadz Nanang Mubarok,S.Hi.

Usai menyampaikan materi ceramah, Ustadz Nanang Mubarok mengatakan, memang pada akhirnya manusia akan terjaga, ketika dia terhindar dari segala maksiat. Ada hubungan ternyata maksiat itu dengan kualitas belajar, kualitas pemahaman dan kualitas akhlak.

Dikatakan, Imam Syafi'i pernah mengadukan tentang dirinya kepada gurunya. Padahal Imam Syafi'i cerdas. Hafal hadis dalam setengah malam saja yang terkumpul dalam Kitab Al-Muwathain yang dikumpulkan gurunya selama 15 tahun. Dihafalkan, dipahami hanya setengah malam saja. 

"Tapi kata Imam Syafi'i, itu masih jelek hafalanku. Maka bertanya pada gurunya dan gurunya hanya berpesan, jauhkan darimu kemaksiatan," cerita Ustadz Nanang Mubarok.

Disebutkan, Saat itu Imam Syafi'i bingung, apa kemaksiatanku. Dia merasa tidak pernah meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT. 

Dan ternyata Imam Syafi'i teringat sebuah peristiwa ketika Beliau hendak berjalan dari rumah menuju tempat ilmunya kepada gurunya, di tengah jalan berpapasan tanpa sengaja, tanpa direncanakan, tanpa didesain, tidak sengaja berpapasan dengan seorang wanita tanpa sengaja terlihat  dan waktu itu dihindarkan wajahnya. Lalu kata Imam Syafi'i, itu tanpa sengaja itu dosaku. Maka Beliau mencari tahu kenapa ada hubungan antara hafalan dengan akhlak, maka gurunya berpesan sungguh ilmu itu adalah cahaya dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada hambaNya yang hatinya bermaksiat.

Maka Beliau beristighfar hampir seribu kali sehari untuk bertobat kepada Allah SWT.

Kata Nanang Mubarok, Kami berpesan kepada murid-murid SMKN 3 Banjarmasin agar menjaga mata, telinga, mulut dan tangan. Karena semuanya berpeluang untuk bermaksiat. Tapi berpeluang juga untuk menjadi jalan kebaikan.

"Kita juga tadi berkomitmen dengan murid-murid untuk menjaga hati dan keimanan dengan menjaga mata, dan caranya dengan menghilangkan segala macam bentuk kemaksiatan di dalam handphonenya, baik itu gambar atau tayangan lainnya," tambah Nanang Mubarok.

Usai kegiatan Jum’at Taqwa, kegiatan dilanjutkan dengan Pemilihan Pengurus OSIS SMKN 3 Banjarmasin. Ridho Ramadhani, selaku Pembina OSIS SMKN 3 Banjarmasin menjelaskan, pemilihan OSIS ini dengan 3 kandidat dan menggunakan 6 bilik suara. Setelah pemilihan langsung dihitung, siapa yang terpilih untuk priode 2021-2022. Ridho yang juga Guru Pendidikan Agama Islam dan Tahfidz Umum itu berharap, kedepannya Kepengurusan OSIS SMKN 3 Banjarmasin lebih banyak lagi menciptakan kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan dan relegius di lingkungan sekolah trersebut.    

"Untuk kedepannya Kita minta OSIS ini lebih banyak lagi menciptakan kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan dan religius di lingkungan SMKN 3 Banjarmasin, dikarenakan sekolah ini memiliki jargon SMK Tahfidz saat ini. Jadi Kami dari OSIS wajib mendukung hal ini," kata Ridho.

Sementara itu, dalam kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas, yang mana SMKN 3 Banjarmasin sebagai salah satu Pliot Project untuk kegiatan itu, menurut Wahyudi, selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, hampir satu bulan ini berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.  

"Kamu menyiapkan Tim Satgas sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes), sebelum siswa masuk Kita ukur suhu badannya di depan. Di teras-teras Kita siapkan handsanitiser dan sabun dengan kran-kran yang sudah siap," kata Wahyudi.

Selain itu, adanya pengaturan siswa dalam pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.

"Untuk siswa kita atur. Untuk kelas XII seluruhnya pagi. Yang sore Kita ambil separo dari siswa misal 36 Kita bagi dua. Yang satu kelompok masih daring. Untuk yang praktek Kita turunkan semuanya untuk kelas XII. Untuk siangnya, kelas X dan XI, itu sama Kita ambil 50% bergantian sampai jam 5 sore," tambah Wahyudi.

Menurut Wahyudi, vaksinasi sebagai pendukung kegiatan PTMT, terus akan ditingkatkan. Saat ini sudah lebih dari 50 persen siswanya yang sudah divaksin.(juns)

Lebih baru Lebih lama