Banjarmasin : Informasi BMKG menyebutkan Kalimantan Selatan salah satu Provinsi yang menjadi lintasan Badai La Nina. Badai petir dengan kondisi hujan deras dan durasinya cukup tinggi dan lama.
Achmadi S.Sos, Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan, ini akan mengakibatkan banjir di Kalimantan Selatan.
"Istilah kami bencana Hidrometeorologi. Ini bencana banjir. Banjarmasin saat ini perlu diwaspadai, Kabupaten Banjar, Tapin dan Kota Banjarbaru," ungkap Achmadi.
Namun demikian, Kabupaten yang lain di Kalimantan Selatan, tambah Achmadi, harus siaga. Peringatan dini yang telah diberikan BMKG tersebut, kata Achmadi, yang juga Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kalimantan Selatan, membuat pihaknya selalu siaga menghadapi ini dan siap untuk melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan, bilamana ini terjadi.
"Yang kita hadapi ini adalah di bulan November 2021 ini sampai dengan Februari 2022. Ini bencana yang tahun lalu kemungkinan besar akan terulang lagi. Mudah-mudahan kita berharap tidak separah tahun yang lalu," Achmadi menambahkan.
Karenanya, semua unsur kesiapsiagaan, menurut Achmadi, harus dilakukan. Unsur ini seperti masyarakat, dunia usaha, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota juga harus siaga.
"Yang sudah melakukan ini kami lihat kemaren Kabupaten Tapin sudah apel siaga. Kemudian Hulu Sungai Selatan sudah apel siaga. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ini juga akan dilakukan oleh Dinas-dinas lain untuk apel kesiapsiagaan ini," Achmadi menjelaskan.
Karena itu, Jajarannya di Dinas Sosial Kalimantan Selatan siap untuk menghadapi bencana hidrometeorologi yang akan kita hadapi.
Disisi lain, Achmadi mengatakan, pihaknya selalu memonitor dan berkomunikasi dengan BPBD terutama untuk kesiapan Jajaran Pemprov Kalsel dan Dinas Sosial Kalsel untuk logistik, peralatan dan personil untuk menghadapi bencana hidrometeorologi tersebut.
Hujan dengan intensitas tinggi yang sekarang sering terjadi, ditambah patokan bencana yang terjadi awal 2020, menjadikan Dinas Sosial dan Jajarannya untuk lebih baik lagi menghadapi kondisi tersebut, mengingat bencana yang besar dan ditambah saat ini angin puting beliung yang sudah terjadi di beberapa kawasan seperti Barito Kuala, Kabupaten Banjar, sebagian di Banjarmasin.
"Nampaknya ini ada pemerataan untuk bencana hidrometeorologi ini," ungkap Achmadi.
Upaya Pemerintah Kota Banjarmasin yang meninggikan jembatan, diharapkan dapat mengurangi bencana. Achmadi melihat, got-got dan sungai-sungai yang sudah dibersihkan dan sungai juga diperlebar Pemerintah Kota Banjarmasin, diharapkan bisa memberikan ruang cepat turunnya air, apabila terjadi genangan air.
"Kita lihat juga sepanjang jalan Ahmad Yani dan sepanjang jalan Vetran yang sudah dilakukan upaya-upaya Pemerintah untuk mengurangi dampak dari pada banjir yang akan kita hadapi. Termasuk juga masyarakat juga harus kita berikan sosialisasi untuk menghadapi bencana ini. Jangan sampai panik dan tetap waspada. Menggunakan listrik hati-hati untuk yang bisa konsleting yang mengakibatkan kerugian jiwa. Ini harapan kami untuk masyarakat," pungkasnya.(juns)