Banjarmasin : Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kalimantan Selatan, bidang Kewirausahaan Masyarakat, kata Sihabudin Chalid, selaku Kepala Bidang UKM, membuat satu pemikiran-pemikiran yang nantinya bagaimana bidang Kewirausahaan di Masyarakat dapat meningkat.
Selain itu, Konsep-konsep desain bagaimana. Dikatakan, Pihaknya membuat break down dari visi misi Forsiladi dengan membuat tujuan dan sasaran Forsiladi.
"Khusus pada bidang UKM tadi atau Unit Kewirausahaan Masyarakat. Yang pertama, menghimpun data-data dulu terhadap kewirausahaan Masyarakat yang sekarang ini apa yang terjadi, terutama di masa pandemi Covid 19 ini, langkah-langkah yang bagus. Terutama juga apa yang terdampak," kata Sihabudin.
Menurutnya, dengan data-data itu, pihaknya baru dapat menggerakkan. Usaha-usaha Masyarakat yang sudah berjalan, semisal di Bidang Pertanian seperti sayur mayur, cabe, terong, timun, yang bisa meningkatkan daya beli Masyarakat, akan digalakkan lagi.
Bidang Peternakan, seperti anjloknya harga telur dan ayam pedaging karena pandemi yang diakibatkan oleh daya beli Masyarakat sangat lemah, sedangkan pakan ternak mahal.
"Sehingga Masyarakat yang punya 3 hingga 5 ribu ayam petelur, itu sangat luar biasa dampaknya. Mengakibatkan kerugian besar Masyarakat. Ini akan kita coba lagi memberikan penjelasan atau menghimpun data-data itu," Sihabudin menambahkan.
Sihabudin Chalid, yang juga Dosen Politeknik Negeri Tanah Laut, Mata Kuliah Kewirausahaan, Bahasa Inggris dan Pendidikan Karakter, menyatakan, kepada Pemerintah diberikan solusi dengan membuatkan satu konsep mengatasi dampak tersebut, baik Bidang Pertanian maupun Peternakan Masyarakat. Demikian pula UKM-UKM Kreatif lainnya seperti Pembuatan Sasirangan dan lain sebagainya.
Intinya tegas Sihabudin, secara keseluruhan baru menghimpun data-data dan kemudian memberikan bagaimana usulan-usulan kebijakan kepada Pemerintah.
Diungkapkan, Forsiladi sifatnya membuat satu konsep-konsep yang akan disarankan untuk Pemerintah selaku pembuat kebijakan, seperti Gubernur, Walikota dan Bupati dan paling bawah Kepala Desa dengan dana 1 milyarnya.
Katanya, 26 November 2021 Forsiladi Kalsel dilantik dan setelah itu ada pertemuan dengan Gubernur, dan saat itu disampaikan konsep-konsep tersebut.
"Karena Kami sudah menghimpun data yang memang real (nyata) terhadap dampak Pandemi Covid 19, sehingga seperti peternakan bagaimana dia melaksanakan dengan cara bagaimana agar dapat menurunkan harga pakan ternak itu," Sihabudin menegaskan.
Audiensi dengan DPR Provinsi, Kabupaten dan Kota juga akan dilaksanakan Forsiladi Kalsel setelah dilantik nantinya, karena mereka juga termasuk pihak pembuat kebijakan. Sehingga saran yang diinisiatifkan oleh Gubernur, maka DPRD Provinsi juga harus mendukung kebijakan tersebut.
"Karena tidak mungkin Kami sebagai Forsiladi, pemikiran-pemikiran ini tidak bisa dilaksanakan dengan parsial, misalnya Kami dengan kekuatan seluruh Doktor yang hanya 5 persen dan belum tentu bisa mencapai gagasan-gagasan ekonomi kita agar lebih baik," Sihabudin menjelaskan.
Data tersebut ditingkat Provinsi dan pemikirannya membawahi 13 Kabupaten dan Kota di Kalsel, yang mempunyai koresponden-koresponden, perwakilan-perwakilan yang dapat memberikan data terhadap dampak yang dirasakan UKM-UKM tersebut.
Sihabudin berharap, Pemerintah Daerah dapat membuat satu kebijakan yang langsung bersentuhan dengan kesejahteraan masyarakat. Sehingga Masyarakat dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan, baik di Sektor Pariwisata, Peternakan maupun Pertanian. Namun jika kebijakan yang dibuat jauh tidak bersentuhan langsung, tidak dapat mengembalikan perekonomian dalam upaya peningkatan ekonomi Kalimantan Selatan.(juns)