Banjarmasin : Pengusulan Nama Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sebagai Pahlawan Nasional, dinilai Ketua Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Provinsi Kalimantan Selatan Dr. H. Jarkawi, M.M.Pd., wajar.
Dikatakan, setelah pulang Mekkah, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary membuka Lembaga Pendidikan, yang melakukan kegiatan gerakan pencerdasan masyarakat dari buta aksara, meningkatkan literasi.
Beliau juga tidak hanya terpusat di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel, tapi juga ke beberapa daerah yang para anak didik Beliau setelah mendapatkan pendidikan, disebarkan ke masyarakat untuk mencerdaskan di masing-masing tempat.
Dibidang agama Islam, keberadaan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary telah menghilangkan kemusyrikan
“Bahkan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary Ketokohannya Internasional, bukan saja Nasional. Konsentrasi Beliau pada Kitab Sabilal Muhtadin itu khusus di Asia Tenggara, rata-rata di Thailand dan Malaysia, kajiannya Kitab Sabilal Muhtadin itu. Artinya tidak hanya sifatnya Nasional, Beliau sudah Internasional. Jadi sudah sewajarnya dan selayaknya Beliau dijadikan Pahlawan Nasional,” kata Jarkawi, yang juga Dosen Senior Uniska Banjarmasin.
Waktu di Mekkah, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary sering menjadi Imam Shalat, yang dikenal sebagai 4 Bersaudara, yang setelah pulang ke Indonesia, luar biasa perannya menciptakan Kecerdasan Masyarakat dan Perspektif Pendidikan.(juns)