"Kakek Basuni, Veteran yang Tetap Aktif Mengajar Al-Qur’an di Usia Senja"


 Banjarmasin :  Usianya sudah sangat tua, 91 tahun. Tapi untuk orang seumurannya, beliau masih mampu berdiri dan melangkahkan kakinya. Ya, HM Basuni Sulaiman namanya, atau akrab disapa Kakek Basuni. 

Saat disambangi ke rumahnya di Jalan Pekapuran Raya, Banjarmasin Timur pada momentum Hari Pahlawan pada Rabu (10/11/2021), ia masih mengenakan seragam veteran dengan gagah. Maklum, Kakek Basuni merupakan satu dari sekian banyak veteran yang berjuang di medan perang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

“Saya berasal dari Alabio, Hulu Sungai Utara. Saya di sana bersama pemuda lainnya memiliki keinginan untuk merdeka dan kita mencari sosok pemimpin. Dan Alhamdulillah sosok itu ketemu,” kata Kakek Basuni memulai pembicaraannya.

Sosok pemimpin yang dimaksud adalah Brigjen H. Hasan Basry. Yaitu pahlawan nasional asal Kandangan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Brigjen H. Hasan Basry merupakan pendiri Batalyon ALRI Divisi IV Kalimantan, setahun usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Seingat Kakek Basuni, ia memiliki tugas untuk menyebarkan informasi keberadaan ALRI Divisi IV yang berjuang agar Kalimantan lepas dari belenggu penjajahan Belanda dan bergabung di pangkuan Repulik Indonesia.

“Karena sempat berada di situasi yang sempit, beliau (Hasan Basry) menyarankan saya untuk pergi ke Banjarmasin. Setelah tiba di Banjarmasin dan mencari markas serta melapor, saya mendapatkan tugas untuk mencari anggota yang sama-sama berjuang merebut kemerdekaan. Waktu itu di tahun 1947. Alhamdulillah kita berhasil membentuk ALRI Divisi IV di tingkat ranting hingga proklamasi 17 Mei 1949,” ucapnya.

Sekadar mengingatkan, Proklamasi 17 Mei 1949 merupakan proklamasi yang digaungkan oleh Brigjen H. Hasan Basry, yang menyatakan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia.

Usai masa-masa perjuangan, Kakek Basuni pun menimba ilmu agama di Martapura dan lulus di tahun 1960. Aktivitas sebagai penceramah dan pengajar Al-Qur’an dan ilmu agama lainnya tetap dilakoninya hingga di usia senjanya kini. Di tahun itu pula, Kakek Basuni menetap di rumahnya yang sangat sederhana.

Di momentum Hari Pahlawan Nasional tahun ini, Kakek Basuni mendapatkan santunan berupa paket pangan. Tentunya ia sangat berterima kasih karena telah dikunjungi dan mendapatkan tali asih.

“Saya berterima kasih, apalagi dengan buah tangan kalian. Kami bersyukur kalian datang, jika saya yang mencari kalian mungkin tidak bertemu. Tentunya ini sangat membantu kami,” tuntas Kakek Basuni sembari mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

BEM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIEI) Banjarmasin dan BEM Universitas Muhammadiyah Banjarmasin berkolaborasi dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel untuk mengirimkan santunan berupa paket pangan kepada 5 veteran yang berjuang dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Kakek Basuni adalah salah satunya.

“Ini tahun kedua kami melaksanakan program ini. Kali ini, kami menggandeng Aksi Cepat Tanggap Kalsel dan BEM Universitas Muhammadiyah Banjarmasin untuk bersama-sama menggalang kepedulian kepada pahlawan veteran,” kata Ketua BEM STIEI Banjarmasin Alief Satria Cahyadi.

Terpisah, Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin menuturkan, ACT Kalsel mendukung penuh program yang digagas bersama oleh BEM STIEI Banjarmasin dan BEM Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Apalagi diakuinya, para veteran harus mendapatkan perhatian penuh.

“Kita dukung program bersama ini sebagai bentuk keperdulian kepada para veteran yang telah berjuang dalam memperoleh kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam hal ini, kita menyediakan bantuan paket pangan yang tersedia dengan harapan agar dapat membantu para veteran,” pungkas Zainal.(rls/juns)

Lebih baru Lebih lama