Banjarmasin : Pembelajaran atau Proses Belajar Mengajar di Pendidikan Tinggi berkaitan dengan adanya pandemi, diakui Guru Besar ULM Profesor Rosihan Adhani, menjadi persoalan. Disisi lain menurutnya, pembelajaran Online atau Daring ini banyak manfaatnya.
"Dalam artian kepraktisannya kita tidak harus datang. Tidak harus mobile (bergerak). Tidak harus berbiaya untuk menyelenggarakan. Cukup di satu tempat. Di satu lokasi. Dan juga cukup di rumah. Semua sudah bisa berjalan," ungkap Rosihan, Sabtu (13/11/2021).
Selain itu menurutnya, sasarannya bisa tercapai lebih banyak, lebih luas dan bahkan di seluruh Wilayah ataupun kita bisa mendatangkan Pembicara Dosen dari Luar Negeri tanpa harus mereka datang. Cukup dengan Zoominar dan Webinar.
"Ini sebuah lompatan-lompatan yang memang mempercepat bagaimana Transfer of Knowledge (Transfer Ilmu) bisa dijalankan," tambah Rosihan.
Tetapi disisi lain, diakui Rosihan, Pembelajaran Daring menimbulkan berbagai persoalan, terkait dengan hal-hal yang tidak bisa diperoleh pada saat Pembelajarn Luring (Luar Daring) seperti berkaiatan dengan asfek sikap dan mental, karakter, disiplin dan berkaitan dengan kompetensi dan keterampilan.
"Ini sulit sekali digantikan atau kita bisa capai penilaian kompetensi ini kalau dilakukan secara daring. Sementara ada pendidikan -pendidikan atau disiplin keilmuan yang menuntut adanya kemampuan kompetensi seperti di Bidang Kedokteran, Bidang Teknik dan Bidang-bidang lainnya. Ini tetap masih memerlukan adanya Pembelajaran yang langsung kepada obyek atau sasaran," Rosihan mengakui.
Berkaitan dengan Teknologi, menurut Rosihan, tidak semua wilayah punya kekuatan jaringan internet yang baik. Karena Mahasiswa tersebar di berbagai daerah dan bahkan luar daerah sampai ke Papua.
"Ini sering menyulitkan Kita pada saat perkuliahan-perkuliahan tersebut. Mereka timbul tenggelam. Kadang ke luar masuk dalam perkuliahan Kita. Dan kadang-kadang mengalami hambatan, gangguan dan sebagainya," Rosihan kembali mengungkapkan.
Masalah pembiayaan juga menjadi persoalan dalam Pembelajaran Daring, menurut Rosihan disamping kouta internet, juga perangkat-perangkat pendukung pembelajaran harus dimiliki seperti laptop, hp android dan lain sebagainya.
Berkaitan dengan kejelasan dalam hal lost pendidikan daring yang hanya bisa ditempuh dengan pembelajaran tatap muka terbatas. Sehingga harus ditentukan mana pembelajaran secara daring dan mana secara tatap muka termasuk hybrid atau kombinasi keduanya. Namun Protokol Kesehatan harus tetap diperhatikan. Karena tidak menginginkan pendidikan atau pembelajaran menjadi kalster atau pusat penyebaran baru Covid 19. Karena Covid 19 masih belum selesai.
Menurut Rosihan, di berbagai Negara yang tadinya menurun, berkembang kembali dengan varian-varian dan mutasi-mutasi lokal yang masih menjadi ancaman untuk ledakan atau gelombang ketiga, keempat dan sebagainya. Sehingga tidak boleh lengah dan 3M seperti memakai masker, mencucui tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, tetap harus dilaksanakan dengan baik dan benar.(juns)