"Media Gathering, Refresmen Para Media Kalsel Memperoleh Informasi BI Kalsel"

Banjarmasin  :  Media Gathering Kantor Perwakilan  Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (4/12/2021) dalam upaya mengkomunikasikan berbagai kebijakan Bank Indonesia, sehingga Jajaran BI perlu melakukan silaturahmi yang dikemas dalam pelatihan. 

Dadi Esa Cipta, Ekonom Ahli Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi mengatakan, ada berbagai kebijakan baru yang dijelaskan oleh Bank Indonesia.

"Kita berharap dengan pelatihan ini, teman-teman terupdate informasi terkini terkait dengan kebijakan Bank Indonesia. Kami juga berharap nanti kebijakan-kebijakan ini bisa dikomunikasikan baik itu ke Masyarakat maupun Stakeholder lainnya," ungkap Dadi.

Dikatakan, ada berbagai kebijakan yang dilakukan Bank Indonesia seperti mendorong di masa pandemi ini Pemerintah bisa melakukan optimalisasi penyerapan anggarannya. Anggaran Pemerintah diharapkan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Karena subsidi Pemerintah sangat besar dalam mendorong ekonomi. Selain itu, kebijakan yang dilakukan dapat membantu di triwulan dua dan seterusnya ekonomi bisa tumbuh positif kembali. BI juga mendorong agar pembiayaan tidak menjadi masalah.

"Bagi yang telah mendapatkan kredit dengan adanya pandemi dan terdampak, bisa dilakukan reskedul, bisa direstrukturisasi. Sementara bagi yang baru, mungkin bisa mendapatkan pembiayaan dengan suku bunga yang rendah," Dadi mengharapkan.

Menurutnya, kebijakan BI terkait moneter seperti mempertahankan suku bunga BI tetap rendah di 3,5 persen. Kebijakan di Makro Prudensial seperti menurunkan uang muka pembayaran rumah dan kendaraan. Juga BI mendorong ekonomi digital agar lebih berkembang lagi, sehingga membantu UMKM. 

"Kita tahu pada saat pandemi ini yang terdampak itu UMKM. UMKM itu berkontribusi 60 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Penyerapan tenaga kerjanya mencapai 97%. Tapi dengan adanya Covid, omset penjualan turun drastis. Mereka juga kesulitan memperoleh bahan baku," Dadi menegaskan.

Disebutkan,  BI juga mendorong berbagai kegiatan seperti Pamor Borneo, Go Ekspose, Bangga Buatan Indonesia dan lain-lain, dan diharapkan bisa membantu UMKM, supaya pemasarannya bukan lagi hanya lokal, tapi Nasional dan Ekspor. 

"Kita kemaren juga sudah mendorong Kantor Cabang BI di Singapura supaya UMKM di sini bisa menjual produknya," Dadi menjelaskan.

BI yang utama menjaga bagaimana supaya ekonomi tetap tumbuh dan inflasinya bisa tetap terjaga, terkendali. Supaya tetap tumbuh ekonomi kita, perlu peran serta semua pihak. Seperti Pemerintah dengan anggarannya. Pelaku Usaha supaya ada diversifikasi produk dan diversifikasi pemasarannya. 

"Karena bagaimanapun juga dikatakan (ekonomi kita) lumpuh, tidak lumpuh. Kita tetap tumbuh. Semenjak triwulan satu 2021 ini kita sudah mulai membaik. Di triwulan dua sudah tumbuh positif," Dadi kembali menjelaskan.

Itu artinya kata Dadi,  aktivitas ekonomi sudah mulai jalan. Daya beli masyarakat sudah mulai meningkat. Jangan sampai nanti dikatakan melambat dan akibatnya stagnasi atau ekonomi kita sudah betul-betul tidak jalan dan masyarakat akan menderita.

Nara  Sumber dalam kegiatan ini, yaitu :  Jamalul Insan dari Dewan Pers Nasional, yang merupakan Anggota Dewan Pers Nasional, Ketua Komisi Pendidikan, Pelatihan & Pengembangan Profesi Pers Dewan Pers.

Sedangkan Narasumber dari BI Kalsel, yaitu :  Ekonom Yunior Kelompok Perumusan KEKDA Wilayah dan Provinsi, Ratih Dewi Setiawan;  Analis Yunior Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM , Keuangan Inklusi dan Syariah , Aditya Wiratama Putra;
Para Pejuang Pengelolaan Uang Rupiah, Zanu Adi Guna dan Muhammad Faridh.

Dalam pembukaan kegiatan, mendampingi Dadi, Rakhmat Pratama, Analis Unit Kehumasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan. (juns)
Lebih baru Lebih lama