Banjarmasin : Pasar Murah yang digelar Dinas Perdagangan Kalimantan Selatan di Halaman Kantor tersebut di Jalan S. Parman, Rabu (15/12) diserbu masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya.
Bahkan sebelum dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Drs. H. Birhasani, MSi., masyarakat yang ingin mendapatkan minyak goreng yang dibatasi perorang hanya 3 liter, sudah antri di depan stand penjualan minyak goreng dan diatur berbaris rapi oleh petugas.
Kesempatan membeli produk sembako murah, juga dipergunakan Hj. Arianti bersama keluarganya. Dengan Bahasa Indonesia bercambur Bahasa Banjar, Arianti yang telah berhasil mendapatkan sembako harga murah menceritakan hal ini.
“Menukar gula, minyak, harga tamurah pada di pasar. Ada yang berbatas ada yang kada. Kadang-kadang bila ada berita. Informasi teman-teman di Instagram. Kami tahu kemaren di Langgar (Mushalla),” ucap Hj. Arianti, Warga Jalan Jahri Saleh.
Hal ini diakui juga oleh Birhasani, yang mengatakan, pihaknya melakukan publikasi untuk Pasar Murah tersebut melalui Mesjid dan Mushalla.
“Kami bikin surat untuk mengumumkan pada Masyarakat sekitarnya, bahwa Kita melaksanakan Pasar Murah di Tempat ini (Halaman Kantor Dinas Perdagangan Kalsel). Begitu juga di Kabupaten dan Kota, saya meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota, hal yang praktis untuk kegiatan seperti ini, Kita umumkan melalui Mushalla dan Mesjid-mesjid. Jadi peran dari pada Rumah Ibadah, terutama Mushalla dan Mesjid, itu sangat bagus Kita manfaatkan untuk kegiatan-kegiatan positif yang berpihak kepada Masyarakat,” jelas Birhasani.
Untuk barang-barang tertentu, yang dijual di Pasar Murah tersebut, menurut Birhasani, harus mereka batasi, karena ketersediaannya juga terbatas.
“Ini dalam upaya untuk menciptakan sesuatu yang merata bisa didapat oleh Pengunjung. Misalkan Minyak Goreng Alif, minyak goreng opereasi pasar. Hari ini sekitar 2.400 liter yang mereka operasi pasar di sini. Harganya Rp 14.000.- perliternya. Kalau di pasaran 19-20 ribu harganya. Karena ini harga murah, operasi pasar, agar merata bisa diperoleh pengunjung, maka kita harus membatasinya. Satu orang bisa mendapatkan 3 liter. Sedangkan yang lainnya, yang sifatnya pasar murah, itu mereka boleh beli seberapa bisa. Karena di situ tidak ada subsidi Pemerintah. Cuma tetap saja para UKM kita menjualnya harus lebih murah dari pasar. Kalau di sini setidaknya seribu atau berapa ribu harus lebih murah,” Birhasani kembali menjelaskan.
Sedangkan Agus Andriono, Eksekutif Sales Marketing minyak goreng Alif menyatakan, keterlibatan pihaknya dalam Pasar Murah, sudah ada 3 Kabupaten dan 1 Kota di Banjarmasin.
“Setiap kegiatan rata-rata sebanyak 2.400 liter. Harapannya bisa meringankan beban masyarakat. Satu kemasan dijual Rp 14.000.- sangat jauh dari harga pasar,” ucap Agus.
Sementara itu, Muhammad Maulana, Marketing Area produk air mineral Salsabil, yang menyatakan Produk asli Kotabaru, Kalsel, dan produknya sudah sampai ke Samarinda dan Berau. Dan menjadi Perwakilan Kalimantan Selatan dalam kegiatan Kaltim Expo di BigMall Samarinda, beberapa waktu lalu, bersyukur dapat meramaikan kegiatan Pasar Murah.
“Kami dapat stand di sini, artinya dapat dukungan dari Dinas Perdagangan Kalsel, yang mendukung dengan Kami untuk ikut di acara Pasar Murah di sini. Produknya dua, gelasan dan botolan, tapi unggulan botolan untuk proses penyembuhan,” ungkap Maulana.
Kegiatan ini menurut Birhasani, melibatkan Pemerintah. Ada dana-dana operasional seperti sewa tenda dan fasilitas yang lainnya, yang disokong APBD. Sedangkan di Desember itu harus tutup buku. 15 Desember paling lambat pihaknya harus mempersiapkan pertangungjawaban dana APBD. Sehingga, tidak bisa terlalu belakangan atau di ujung-ujung akhir tahun. Harus paling lambat 15 Desember sudah harus klar (selesai) kegiatan.(juns)