BANJARMASIN - Dengan Memprioritaskan bagaimana caranya meningkatkan pendapatan untuk bisa berkontribusi terhadap PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang berusaha menjadikan untuk break even point (titik impas).
Itulah tekad Direktur Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Domestik (Perumda Pald) Banjarmasin Ir H Endang Waryono MT.
Prioritas lainnya, terkait cakupan pelayanan yang saat ini masih 5, 09 ditargetkan 5 tahun ke depan antara 5 sampai 10% akan dicapai.
Sedangkan terkait dengan sanitasi untuk masyarakat Banjarmasin yang masih belum layak dan sehat, akan ditingkatkan menjadi layak dan sehat.
"Juga melakukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Perumda Pald Banjarmasin," ungkap Endang
Untuk sanitasi akan disosialisasikan pada masyarakat di Kota Banjarmasin.
"Bagaimana cara hidup sehat dan cara menjaga lingkungan supaya sumber air tetap terjaga, karena keluaran dari instalasi kita yang diolah dari limbah-limbah domestik itu menjadi layak sebagai bahan baku air," tambah Endang.
Dikatakan, nilai perkembangan klasifikasi untuk badan air sungai yang dulu A, kemudian B dan sekarang sudah C, yang otomatis tingkat pencemarannya sudah tidak baik lagi.
Selain itu, pihaknya menurut Endang, berusaha mencoba meningkatkan pelanggan Perumda Pald Banjarmasin menjadi lebih banyak lagi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sanitasi yang sehat dan layak yang bisa dilakukan kepada masyarakat melalui sosialisasi.
Kalau untuk investasi masih belum banyak bisa berperan karena kondisi finansialnya Perumda Pald Banjarmasin masih disubsidi oleh Pemerintah.
"Kalau tidak disubsidi, mungkin beroperasinya sulit, karena pendapatan Perumda Pald sangat minim, pelanggannya baru sekitar 5 ribuan dan pendapatan dari pelanggan sekitar 260 jutaan saja perbulan. Belum lagi operasional untuk instalasi-instalasi perlu biaya. Terus biaya genset jika ada pemadaman listrik," sebut Endang.
Diharapkan partisipasi dan pengertian Masyarakat untuk bisa selain menjaga lingkungan yang sehat, bersih dan layak, dan kalau bisa karena ada Jaringan yang masih Idol Capacity, untuk bisa berlangganan dengan Perumda Pald Banjarmasin.
Pelaku Bisnis di Banjarmasin yang belum menjadi pelanggan, diharapkan jadi pelanggan. Apalagi ada peraturan daerah terkait instalasi pengolahan limbah, yang menurut Endang, akan ditinjau lagi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak instansi terkait penerapan Perda tersebut.
Waktu kunjungan ke Medan, Sumatera Utara, dirasakan perusahaan pengelola air limbah di kota itu cukup bagus. Yang memiliki instalasi lengkap dan hasil pengolahan air limbah domestik berupa gas metan untuk rumah tangga dan bisa menjadi pendapatan untuk perusahaan itu sendiri, karena disalurkan dan diinstal melalui jaringan pipa gas.
"Kalau kita punya rencana seperti itu. Tapi kita perlu dukungan dan support dari stakeholder," pungkas Endang.(juns)