BANJARMASIN - Pak.kenapa semua barang jadi naik? Itulah pertanyaan Luci, warga Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Kalsel, Sabtu (8/1/2022).
Luci selaku Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bidang catering ini menyebutkan, dalam situasi keadaan sekarang ini, kenapa semua kebutuhan hidup naik? Gas, telur, ayam, minyak, gula dan lain-lain.
"Kalau lombok itu karena banjir, kita maklum. Tapi yang lainnya seperti minyak, gas, telur, ayam, kenapa naik?" tanya Luci.
Menurutnya, gula dan kebutuhan yg lainnya juga merangkak naik.
"Dampaknya bagi usaha kecil sangat menyulitkan. Harga dinaikkan, sunyi pembeli.
Sekarang saja sudah sepi, apalagi dinaikkan, semakin sepi," keluh Luci.
"Apa betul semua barang naik ? Untuk gas, tanyakan ke Pertamina dan Dinas ESDM," demikian tanggapan Kadisdag Kalsel Drs.H.Birhasani, M.Si., Sabtu (8/1/2022).
Katanya, telur ayam sudah mulai turun dari harga Rp 30.000/kg minggu lalu, sekarang sudah Rp 27.000.
"Minyak kemaren sudah panjang lebar kujelaskan," kata Birhasani.
"Gula sekarang memang mengalami kenaikan, karena gula dalam negeri memasuki musim giling tebu dan gula impor belum masuk. Sehingga suplay berkurang dan harga beli di Produsen dan di Distributor naik, harga di pasarpun turut naik," jelas Birhasani.
Menurutnya, lombok merah besar dan keriting sudah mulai turun, terpantau 7 Januari 2022.
Katanya, baiknya juga tanyakan ke Kadis Kabupaten/kota sebagai lokusnya. Kalau Dinas Provinsi sifatnya umum se Kalsel.
"Yang jelas semua itu tidak terjadi di Kalsel, tapi merata seluruh Indonesia. Silakan juga konfirmasi ke Distributor ataupun ke Produsennya, agar semuanya menjadi jelas," pungkasnya.
Sementara itu, Hadi Rahman, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalsel, Sabtu (8/10/2022), terkait hal ini menyatakan,
kalau hal ini ulun agak susah komen. Soalnya bahasannya bisa luas sekali dan mencakup ekonomi makro hingga mikro.
"Yang pasti fenomena seperti ini sering berulang, khususnya di momen-momen tertentu, misalnya Bulan Puasa (Ramadhan), Hari Raya, Natal dan Tahun Baru. Juga pengaruh supply dan demand. Ketika permintaan naik, barang susah didapat, maka harga naik, atau pas produksi melimpah, komoditi banyak tersedia, maka harga bisa jadi turun," ungkap Hadi.
Menurut Hadi, pihak terkait sebaiknya sering cek harga ke pasar atau operasi pasar terbuka, supaya ada stabilitas harga dan inflasi terkendali.(juns)