BANJARMASIN - PDAM Bandarmasih tidak tinggal diam, terus kejar dan bergerak untuk meningkatkan pelayanan air di wilayah Banjarmasin Barat.
Manajer Aset Ali Fathir menyampaikan, pihaknya terus berusaha tingkatkan pelayanan di Banjarmasin Barat dengan berencana mengganti pipa diameter 630 milimeter dengan 800 milimeter.
Proses pemasangan tersebut masih pada tahap perencanaan dan perizinan dengan balai jalan nasional. Pihak Balai Jalan Nasional dapat menerima perencaan tersebut apabila PDAM Bandarmasih melakukan penggalian dengan teknologi HDD (Horizontal Directional Drilling) dan bukan galian terbuka.
Teknik HDD memang jauh lebih efisien dibandingkan metode galian terbuka, dikarenakan hanya melakukan pengeboran jalan pada satu titik dan akan muncul di titik ujung, sehingga akan menimbulkan dua buah lubang saja pada jalan.
Pihak balai menyarankan agar
PDAM Bandarmasih juga melakukan koordinasi dengan Dinas perhubungan, pihak kepolisian lalu lintas agar dapat memprediksi hal-hal yang dapat menimbulkan kemacetan. Hal tersebut dilakukan karena mengingat jalan yang cukup sempit dari Ahmad Yani hingga Jembatan Dewi.
PDAM Bandarmasih berkomitmen untuk menjaga kenyamanan masyarakat dalam berkendara sehingga pihaknya melakukan pekerjaan pada malam hari pukul sepuluh malam hingga empat dini hari.
Seperti yang telah direncanakan, pada Kamis 27 Januari 2022 lalu, PDAM Bandarmasih khususnya tim Legal melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan, Kepolisian Lalu Lintas, Balai Jalan Nasional, Fendor Pengguna Utilitas untuk koordinasi terlaksananya pemasangan pipa air baku dan melengkapi konsultasi terkait pergantian pipa di Sutoyo S.
Pihaknya mengaku juga menghadirkan pihak kejaksaan dalam pertemuan tersebut.
“PDAM Bandarmasih sebelumnya telah melakukan kerja sama dengan Kejaksanaan dengan adanya MoU yang direalisasikan pada Rabu 26 Januari 2022,” beber Ali.
Kondisi ini memang menjadi dilema, dimana PDAM Bandarmasih memiliki tujuan yang baik memenuhi masyarakat akan air bersih, sedangkan Balai Jalan Nasional berusaha menjaga jalan agar tetap dalam kondisi baik yang juga tidak kalah pentingnya. Maka kedua hal tersebut sebenarnya “beda-beda tipis”, dan tujuannya pun sama yakni demi kebaikan, tak ada jalan terbaik selain solusi menang-menang alias win-win solution. Dengan kata lain kita dapat berjalan beriringan, simultan.
“Kami juga berusaha memikirkan bagaimana caranya masyarakat terlayani air minum dan kondisi jalan tidak terlalu terdampak,” ucap Ali, Jum'at (28/1/2022).
Pada saat konsultasi awal yang dilakukan oleh PDAM Bandarmasih dengan pihak balai yang juga dihadiri oleh direktur operasional. Pihak balai pernah mempertanyakan mengapa di wilayah banjarmasin barat tidak dibuat instalasi pengolahan air saja daripada harus mengganti perpipaan yang harus melalui penggalian jalan.
Pihak PDAM Bandarmasih telah menjelaskan pula bahwa tidak memungkinkannya untuk membuat IPA (Instalasi Pengolahan Air) di wilayah tersebut dikarenakan terbatasnya ketersediaan lahan dan beberapa hal lainnya, sehingga yang paling possible adalah pemasangan pipa distribusi dengan diameter 800 milimeter.
Setelah dilakukannya koordinasi pada kamis lalu, telah ada hasil rembukan dengan instalasi terkait yang dijembatani oleh pihak kejaksaan.
“Telah kita lakukan pembicaraan demi kesejahteraan masyarakat luas,” tambahnya.
PDAM Bandarmasih mengaku tidak akan menyerah terhadap perizinan. Sesulit apapun itu pihaknya akan terus berusaha memenuhinya agar dapat merealisasikan kelancaran distribusi air untuk Banjarmasin Barat.
“Kalau kami mentok sampai disini maka pelanggan terus mengalami gangguan air, sedangkan pelayanan Banjarmasin Barat merupakan salah satu prioritas yang harus kami tingkatkan,” ungkapnya.
Pemasangan pipa untuk suplai air ke Banjarmasin Barat masih dalam proses perencaan. Pihak PDAM Bandarmasih lakukan perizinan terlebih dahulu agar saat pelaksanannya tidak terkendala hal-hal terkait perizinan lagi.
Dia mengakui, untuk pendistribusian air ke Banjarmasin Barat ada pipa 800 milimeter sisi kanan menghadap Jembatan Dewi, dan pipa 400 milimeter sebelah kiri yang menyuplai air ke booster S. Parman, dikarenakan pipanya telah HDPE (High Density Polyethylene) maka tidak akan diganti. Berbeda dengan pipa sebelah kanan yang sudah berumur dan banyak titik bocor sehingga harus diganti.
PDAM Bandarmasih berharap agar bapak/ibu pelanggan dapat memberikan dukungan, pihaknya tidak tinggal diam menyangkut peningkatan layanan air.
“Mohon dukungan Bapak/Ibu, sedikit banyaknya dapat membantu pengambilan keputusan atau bahan pertimbangan pihak balai jalan nasional agar bisa menyukseskan pemasagan pipa ini. Sehingga kita dapat memperoleh izin, kita dapat tingkatkan pelayanan untuk wilayah terujung seperti kuin, pertamina, trisakti, rawasari dan lainnya,” terangnya.(juns/Nda)