BANJARMASIN - Banjir awal tahun di Hulu Sungai Tengah hanya 20 centimeter di perkotaan atau sebatas mata kaki dan kini kata Achmadi, S.Sos., Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Dinas Sosial Kalimantan Selatan, terus surut, namun harus tetap diwaspadai.
Dikatakan, karena curah hujan sampai saat ini masih tinggi sekali dan diharapkan tidak terjadi banjir bandang seperti yang terjadi di awal 2021.
"Di 2022 ini juga terjadi banjir. Deretannya di awal tahun adalah di Kabupaten Banjar. Kami dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan yang diperintahkan oleh Gubernur Sahbirin Noor, segera merespon cepat untuk menangani bencana alam banjir, khususnya di Kabupaten Banjar," ungkap Achmadi.
Achmadi yang juga Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kalsel menyebutkan, tanggal 10 Januari 2022, pertama kali banjir terjadi di Sungai Pinang. Menurut Achmadi, Sungai Pinang memang hulu dari banjir di Kabupaten Banjar. Hanya beberapa saat. Turun ke Pengaron. Di Pengaron sampai dua hari dan turun lagi ke Kecamatan Simpang Empat.
"Oleh karena itu, Kami melakukan langkah progresif kaji cepat dan kemudian pemenuhan kebutuhan masyarakat harus segera dilakukan. Di Simpang Empat itu kita dirikan Posko, kita dirikan dapur umum lapangan," Achmadi menambahkan.
Pada hari pertama katanya, pihaknya melakukan dapur umum lapangan sebanyak 8 ribu paket makanan siap saji untuk 3 kali makan dan dilaksanakan selama 5 hari.
Disebutkan, intensitas banjir mulai turun, seiring dengan surutnya banjir di Kecamatan Simpang Empat dan turunnya ke Matraman. Dari Matraman juga diback-up dan karena banjir, sehingga tidak ada lokasi untuk dapur umum, lalu dilaksanakan di Kecamatan Simpang Empat. Oleh karenanya menurut Achmadi, bantuan makanan siap saji, mereka olah dan dilaksanakan di Kecamatan Simpang Empat.
Disamping itu katanya, Kemensos bekerjasama dengan Pemprov Kalsel melalui Dinsos Kalsel, membangun 4 Lumbung Sosial, yaitu di Kecamatan Simpang Empat, Matraman, Martapura Barat dan Kecamatan Martapura Timur. Sudah diserahkan Rabu (19/1/2022).
Disebutkan, adanya Lumbung Sosial untuk melakukan pendekatan , bantuan kepada masyarakat, kemudian sebagai kesiapsiagaan Aparatur Pemerintah menangani bencana, sebelum ada bantuan dari Kabupaten, Provinsi dan bahkan bantuan dari Kementerian Sosial.
Diinformasikan Achmadi, Lumbung Sosial juga sedang diupayakan di daerah lainnya seperti di Kabupaten Tanah Bumbu yang harus segera diberikan Lumbung Sosial. Saat ini pihaknya sedang dalam proses atau negosiasi pengusulan pada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial.
Dikatakan, curah hujan yang sangat ekstrem, panas sebentar dan hujan yang lama, sangat mengkhawatirkan. Namun diharapkan air laut tidak pasang dan tidak menahan lajunya air turun dengan lintasan terakhir melalui Sungai Barito dan Laut Jawa.
Kata Achmadi, kewaspadaan tidak saja di Kabupaten Banjar, tetay juga di Kabupaten Tanah Bumbu, Kotabaru dan Kabupaten Tanah Tanah Laut yang harus segera diwaspadai.
Terkait banjir di Barabai, turun ke Labuan Amas, ke Amuntai, lalu meluber ke Daha, Negara, Hulu Sungai Selatan. Namun diharapkan tidak terjadi lagi banjir rendaman seperti yang dialami di akhir Desember 2021.(juns)