BANJARMASIN - Realisasi ekspor bulan Januari 2022 = Rp. 446.269.632, dibanding dengan Desember 2021 = Rp. 836.150.050, terkoreksi turun Rp. 416.880.427 atau turun 48,30%
KaDisdag Kalsel Drs. H. Birhasani M. Si. mengatakan, terjadi penurunan ekspor bulan Januari 2022 berbanding Desember 2021 sebesar sekitar 48,30 persen. Sangat signifikan terjadi penurunan pada komoditas Batubara sebesar 51,73 persen, disusul Kelapa Sawit atau CPO sebesar 43,02 persen, sehingga ekspor Kalsel terkoreksi sebesar 48,30 persen.
Hal ini juga terjadi pada komoditi lainnya seperti kayu dan hasil perikanan, tetapi menurut Birhasani, nilai dan volumenya tidak terlalu besar, sehingga tidak berpengaruh signifikan.
"Terjadinya penurunan yang cukup besar tersebut sebenarnya sudah kita perkirakan pada awal januari lalu, ini disebabkan adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang pada tanggal 1 hingga pertengahan Januari lalu melarang ekspor batubara ke luar negeri, sementara batubara adalah komoditi unggulan ekspor Kalsel," ungkap Birhasani, Minggu (27/2/2022).
Dikatakan, komoditi unggulan Kalsel lainnya adalah hasil perkebunan, yaitu kelapa sawit, juga terjadi penurunan, dikarenakan masih belum kondusifnya produk minyak goreng di dalam negeri, dimana sejak akhir Januari pemerintah menata ulang kebijakan perdagangan luar negeri untuk CPO.
"Meski demikian, diyakini untuk bulan Februari 2022 ekspor Kalsel akan kembali naik, faktor pendorongnya adalah Batubara, seiring dicabutnya larangan ekspor batubara sejak pertengahan Januari lalu, juga akan terjadi peningkatan pada produk kayu, rotan dan perikanan juga akan turut mendorong meningkatnya ekspor Kalsel bulan Februari," pungkasnya.(juns)