Self Assessment Metode PAUD Inklusi Pelita Hati Waspadai Omicron Masuk Ke Sekolah

BANJARMASIN - Kegiatan pembelajaran di PAUD Inklusi Pelita Hati, hingga saat ini tetap berjalan dengan baik dan lancar.

Kepala Sekolah Rahmat mengatakan, Self Assessment (Penilaian Diri) bertujuan untuk mitigasi atau pencegahan meminimalkan covid, khususnya omicron, dengan cara orang tua mengisi secara jujur data anak, agar diketahui keberadaannya.

Dikatakan, dengan skor yang ringan saja atau sedang, boleh masuk. Kalau skor berat, tidak diperkenankan masuk. 

Dalam Self Assessment ini, ada 6 pertanyaan yang harus dijawab oleh orangtua, terkait kesehatan anaknya.
Khusus untuk pertanyaan nomor 6, yang berbunyi Apakah pernah mengalami demam/ batuk/ pilek/ sakit tenggorokan/ sesak dalam 14 hari terakhir? Menurut Rahmat, pertanyaan itu berkaitan dengan adanya batuk, pilek, panas maupun sesak nafas, yang juga jadi bagian yang sangat penting.

"Walaupun hasilnya dari PCR ataupun Rapid Antigen itu negatif, tetap kita mohon untuk tidak masuk dulu. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap Rahmat. 

Dikatakan, pada saat itu kondisi anak masih lemah. Kemudian untuk batuk dan pilek itu juga menular. Oleh karenanya, diingatkan Rahmat, anak tersebut dibiarkan saja bertahan di rumah sampai sembuh, sampai benar-benar sehat, sehingga sekolah tetap bisa berjalan dengan baik.

Ditekankan, pihaknya harus ekstra ketat ekstra hati-hati. Sehingga Di semua kelas ada westafel untuk cuci tangan dengan sabun. Demikian juga,  pagi hari saat menerima anak, anak tersebut sudah dites suhu tubuhnya dan juga sudah disiapkan dengan handsanitizernya.

"Kemudian kita juga check kesehatan anak dan sebagainya. Kita juga mengatur jarak dalam pembelajaran itu. Kita menyiapkan maskernya," Rahmat menegaskan.

Menurut Rahmat, bagi anak yang tidak membawa masker, pihaknya di sekolah menyiapkan masker. Kalau maskernya sudah harus diganti, mereka siapkan juga gantinya untuk anak-anak itu.

Demikian juga diingatkan agar membawa bekal minum dan bekal makan masing-masing.

"Kita juga pesankan pada orangtua bawa bekal masing-masing. Minum masing-masing. Agar tidak bergantian," Rahmat menambahkan.

Disebutkan, memang sebetulnya pihaknya perlu mengajarkan untuk berbagi tentang kepedulian sosial dan lain sebagainya. Tetapi pada saat seperti ini beresiko untuk seperti itu. Maka pada saat seperti ini,  makan bekal masing-masing. Minum dari masing-masing. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terkait Omicron Covid 19. 

Self Assessment ini belum ada yang meminta. Tapi siap berbagi dan share ke sekolah-sekolah lain kalau mereka memerlukan dan mengajarkan.

"Insyaallah akan kita bantu. Karena dengan self assessment inilah sekolah tetap berjalan dengan baik," Rahmat menjelaskan.

Sehingga mereka yang positif dan lain sebagainya ataupun ada yang sakit, menurut Rahmat, pasti akan mengisolasi kan diri, sampai benar-benar keadaannya sembuh dan membaik. Setelah itu barulah mereka ke sekolah.(juns)
Lebih baru Lebih lama