Penerima Penghargaan Disdag Kalsel, Sari Gading Terus Berinovasi

BANJARMASIN - Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel, Selasa (1/3/2022) telah memberikan Piagam Penghargaan kepada dua sosok anak muda, salah satunya yaitu Abdi, Pelaku UKM yang aktif melakukan perdagangan antar provinsi di dalam negeri. 

Menurut Abdi, Sari Gading berdiri tahun 1954. Dikelola secara turun temurun dari sisi Pimpinan. Sekarang Sudah masuk generasi ke 3.

“Walaupun secara turun temurun, tapi dikelola secara professional. Awalnya bertempat di jalan Sari Gading nomer 188 C Barabai Utara, Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah. Dari 1954 hingga kini konsisten menjadikan bahan alam sebagai hasil produknya,” ungkap Abdi.

Disebutkan, tahun 2021 sudah memiliki Badan Hukum dengan naman Pt Sari Gading Pusaka Kalimantan.  Dan secara regulasi perizinan ada di Kota Barabai dan Kota Banjarmasin, dengan klasifikasi Usaha Kecil Obat Tradisional yang biasanya disebut sebagai Ukot yang perizinannya dipegang Pemprov Kalsel.

Tertarik untuk menggeluti usaha tersebut, karena menyadari Kalsel kaya bahan alam, salah satunya dari bahan-bahan tanaman obat. Menurut Abdi, dari sejak sekolahpun dikenalkan tanaman obat yang biasanya ditanam di halaman sekolah yang punya spek khusus sebagai tanaman obat sekolah, tanaman obat keluarga dan sebagainya.

“Dengan kekayaan bahan alam tersebut, Sari Gading bercita-cita sebagai pimpinan pasar jamu di Indonesia atau disebut obat tradisional. Ketika dengan kekayaan alam Kalsel, kenapa kita tidak bisa memberikan produk yang nilai veluenya itu bisa lebih dijual, bahkan produk yang bisa bermanfaat untuk orang banyak. Dari sisi itulah kita berfokus bahan alam sebagai hasil produk kita,” Abdi menjelaskan.

Suka-duka dalam berusaha diakui tentu ada. Sukanya jika banyak orang mengkonsumsi produknya dan memberikan statemen atau komentar badan lebih enak, buang air lebih teratur, dari produk pasak bumi pinggang lebih enakan.

“Perlu disadari, obat tradisional atau jamu fungsinya untuk memelihara kesehatan, bukan menyembuhkan secara instan. Jadi dalam hal itu, kami ingin Sari Gading berdampingan dengan masyarakat untuk memberikan salah satu pilihan untuk menjaga kesehatan tubuh,” Abdi menambahkan.

Untuk kedepan, pihaknya kata Abdi, terus berinovasi, seperti di 2017  sudah melaunching Produk Lulur Banjar dengan Merk Ranum Sari dengan 6 varian dan Produk Kewanitaan Sekar Sirih dengan catatan jamu telah terdaftar di BPOM dan untuk pabrik Banjarmasin di Jalan Pramuka 67, sudah memiliki Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik dan Benar (CPOTBB) persyaratan hal wajib untuk memulai usaha,  dan juga sudah memiliki izin edar sertifikat Halal MUI .

Mohon do’a agar dapat berinovasi dengan produk-produk yang bisa bergandengan tangan dengan masyarakat, khususnya dengan kaum millenial saat ini, bagaimana bisa memberikan edukasi bahwa jamu bisa jadi pilihan kaum milenial sekarang.

“Akan ada produk seperti Madu Sari Gading, Jamu Cair,  Suplemen Kesehatan. Kami terus berinovasi untuk memberi efek positif. khususnya untuk Banua Kalsel,” tegas Abdi.

Untuk kredit perbankan, sampai saat ini diakuinya belum ada kredit perbankan.

Harapannya bisa bergandengan tangan, baik dari sisi Pemprov Kalsel melalui SKPDnya,  melalui Pemko Banjarmasin yang saat ini bernaung atau Pemkab HST untuk bergandengan tangan dan pihaknya minta support Pemprov, Pemko dan Pemkab untuk mensupport pelaku usaha seperti pihaknya.

“Apalagi yang disupport kita UMKM yang harus berkembang dan menjadi salah satu penggerak roda ekonomi Banua dan mudah-mudahan dengan adanya Penghargaan, kita berharap ini akan menjadi motivasi kami dan teman-teman yang ada di Sari Gading untuk memberikan yang terbaik untuk Kalsel dan Indonesia, ada produk Kalsel yang sudah Go Nasional dan Go Internasional dan dari sini kami bangga membawa Kalsel khususnya,” pungkasnya.

"Kiranya ini baik menjadi pemberitaan, guna memotivasi dan spirit generasi muda kita," harap Kadisdag Kalsel Drs H Birhasani MSi.(juns)
Lebih baru Lebih lama