RAT Satu Dasawarsa Koperasi Konsumen Syariah Ar-Rahmah, Go Digital, Transaksi Bebas Riba

BANJARMASIN - Rapat Anggota Tahunan (RAT) Satu Dasawarsa (10 tahun) Koperasi Konsumen Syariah Ar-Rahmah, yang kini memiliki 4 kantor layanan, yaitu Banjarmasin, Martapura, Barabai dan Kotabaru, dengan Anggota hampir 2 ribu 400 orang yang terdaftar, juga Go Digital. RAT dilaksanakan di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Sabtu (19/3/2022).

Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang diwakili  Ir H Syaiful Azhari, MP.,  Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Kalsel, memberikan apresiasi terhadap RAT Koperasi Konsumen Syariah Ar-Rahmah berkaitan dengan IT UMKM dan Koperasi yang harus digitalisasi dalam tahun-tahun mendatang.

Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan, Drs Gusti Yanuar Noor Rifai , MSi mengatakan, paparan yang disampaikan sudah mengarah pada Koperasi modern. Disebutkan, beberapa syarat Koperasi Modern, seperti laporannya harus transparan, akuntabel, diaudit oleh independen, RAT yang ikut dengan Zoom, Kepemimpinan Manajemen terbuka, dan Aplikasi sudah disiapkan.

“Jadi harapan kami, mudah-mudahan koperai yang ada di Kalsel juga mengikuti Koperasi Ar-Rahmah. Kemaren juga kami ada hadir RAT di Tanjung. Di sana menggunakan aplikasi juga. Jadi kami dorong semua koperasi menjadi Koperasi Modern,” ungkap Gusti Yanuar Noor Rifai.

Sementara itu, Ketua Koperasi Konsumen Syariah Ar-Rahmah, Sutjipto mengatakan,  di era yang ada saat ini, Pemerintah sudah menyiapkan 500 predikat untuk Koperasi modern. Mulai tahun 2021 ada 150 koperasi, tahun 2022 sebanyak 100 koperasi, tahun 2023 sebanyak 100, dan 2024 sebanyak 150 koperasi.

“Tahun 2021 yang lalu kami sudah diusulkan. Semoga tahun ini kami bisa masuk. Karena kami sudah melakukan persiapan. Makanya tema yang masuk di tahun ini Koperasi Go Digital. Insyaallah kita bisa mengikuti pola seperti Perbankan. Simpanan anggota ada berapa? Simpanan Pokok. Simpanan Wajib. Simpanan Sukarela, bahkan SHU (Sisa Hasil Usaha) nya, termasuk nanti  akan kita masukkan aplikasi produk apa saja yang ada di Koperasi,” ungkap Sutjipto.

Digitalisasi Koperasi bukan suatu tuntutan, kami tidak suka dengan kalimat tuntutan, tapi ini trend. Kalau kita tidak bisa mengikuti trend yang ada, meskipun saya gaptek, tapi SDM kita lengkap. Kita tinggal panggil saja. Yang saya mau seperti ini. Ketemu orangnya. Tindak lanjuti. Jadi pola koperasi jangan mau kalah dengan Perbankan. Kalau Perbankan, kita baru setor, ke luar dari Teller, di parkiran sudah dapat jawaban. Setoran kita sekian.

“Koperasi selama ini habis setor, kita tidak tahu. Sudah dienteri atau belum. Makanya sebagian yang ada, ada Koperasi yang  (maaf) fiktif, ada simpanan fiktif. Karena tidak jelas. Tapi yang kita punya, meskipun selama ini kita belum secara digital, anggota karena sebagai pemilik juga, masuk setiap saat datang, silakan. Setiap saat nanya saldo, silakan. Setiap saat mau ke luar jadi anggota, silakan juga,” Sutjipto menjelaskan.

Dan ini sudah kami lakukan selama 10 tahun. Untuk menjaga kepercayaan anggota, data laporan keuangan kami sudah serahkan ke kantor Akuntan Publik. Dan alhamdulilah, dalam 3 tahun berjalan ini dengan penilaian wajar tanpa pengecualian. Itu yang ditunggu-tunggu lembaga keuangan tentunya. Dan biayanya cukup mahal untuk urusan itu. Dan ini kalau  bisa kita lakukan nanti. Tujuannya untuk memberikan kepercayaan kepada para anggota dan juga kepercayaan kepada Para Investor.   

“Saya mengajak di sini. Ayo sama-sama membangun koperasi syariah. Silakan bergabung dengan koperasi konsumen syariah Ar-Rahmah dan apabila ingin mendirikan koperasi juga, kami siap membantu untuk memberikan edukasi, copy paste kalau perlu dari yang ada,” tegas Sutjipto.(juns)
Lebih baru Lebih lama