Pelantikan Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Anak ( PUSPA) Kota Banjarbaru

BANJARBARU - Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin SH MH, di Aula Gawi Sabarataan Balai Kota Banjarbaru, melantik Pengurus Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Banjarbaru, Selasa, 12 April 2022.

Turut berhadir Ketua Tim Pengerak PKK Banjarbaru, DWP Kota Banjarbaru, Dinas P3A Provinsi Kalsel, Forkomwil PUSPA Provinsi Kalsel, Ketua STAI Banjarbaru, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi Keagamaan, Organisasi Kemasyarakatan dan  Wira Usaha. 

Ketua Forkomda PUSPA Banjarbaru Rohimah dalam sambutannya berharap,  Pengurus organisasi PUSPA yang baru dilantik, untuk bekerja dengan semangat, bekerjasama dalam pelaksanaan program kerja dan  Rohimah juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak,  terutama  dinas terkait untuk bersama bersinergi dalam pencapaian dan pelaksanaan program kerja . 

Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin SH MH, sangat mengapresiasi hadirnya organisasi PUSPA, dan berharap  Forum PUSPA dapat mengemban amanah  dan dapat bekerjasama dengan Pemerintah untuk membantu Pemerintah dalam menangani  persoalan kesejahteraan ibu dan anak, sesuai dengan tujuan didirikannya PUSPA ini yang  sampai hari ini banyak persoalan yang masih belum terselesaikan.

Dikatakan,  dengan hadirnya PUSPA ini, diharapkan mempercepat pengentasan yang terkait dengan 5 isu sesuai arahan Presiden RI yaitu, meningkatkan pemberdayaan perempuan di bidang wira usaha, meningkatkan peran ibu dan keluarga dan pengasuhan anak, menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak dan menurunkan pekerja anak serta mencegah perkawinan anak. 

Lebih jauh Aditya menyampaikan,  setelah pelantikan ini, segera melakukan rapat koordinasi untuk membahas program kerja dan menurutnya, salah satu kunci keberhasilan dalam pencapaian misi adalah dengan bersinegi antara Pemerintah  dan masyarakat luas untuk bersama-sama  mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak, karena dengan bersinergi, maka penyelesaikan berbagai kesenjangan yang dialami kaum perempuan Indonesia dan permasalahan anak, lebih mudah teratasi.(Mariani/juns)
Lebih baru Lebih lama