Banjir Tabalong Jadi Perhatian Dinas Sosial Kalsel Dan TurunkanTaruna Siaga Bencana Ke Lokasi Bencana

BANJARMASIN - Banjir di Kabupaten Tabalong yang menimpa Kecamatan Upau dan Kecamatan Haruai, menjadi perhatian Jajaran Dinas Sosial Kalsel dan dini hari Jum'at (27/5/2022) sudah mengirimkan Dua Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial dengan total 10 orang dan bertugas melakukan asesmen atau pendataan.

Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinas Sosial  Kalsel Achmadi S.Sos, kepada RRI mengatakan, Dua Tim dengan total 10 orang dan bekerja untuk asesmen atau pendataan karena dua kecamatan yang berbeda dengan lokasi yang sangat berjauhan, terus memantau supaya dapat mengetahui kondisi tersebut dan mengasesmen kebutuhan-kebutuhan masyarakat untuk mengurangi resiko bencana dan termasuk penguatan ketahanan sosial masyarakat.

"Alhamdulilah  di Kabupaten Tabalong Buffer Stock kita masih mencukupi. Dari Lumbung Sosial juga sudah ada di sana. Kita terus memantau perkembangannya. Sehingga kita bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat kita yang terdampak bencana," Achmadi menambahkan.

Disebutkan Achmadi, lokasi yang berjauhan antara Kecamatan Upau dan Haruai, kata  memantau perkembangannya detik demi detik dan waktu demi waktu dan bantuan sementara sudah ada diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Tabalong dan bilamana kurang, maka tanggap daruratnya untuk bantuan tersebut segera diberikan lagi oleh Dinas Sosial.

"Karena saat ini, beberapa hari ini masih terjadi hujan dan tadi malam juga terjadi hujan sampai satu hari penuh, mengakibatkan beberapa daerah di Kecamatan Upau dan Kecamatan Haruai terjadi banjir dan kami terus memantau. Mendekati titik ini, kalau beberapa waktu lalu ada yang levelnya sampai 10 (sudah meluber ke mana-mana) dan sekarang sudah mendekati 8,5. Mudah-mudahan tidak terjadi hujan lagi hari ini, pagi ini dan sampai malam," ungkap Achmadi. 

Pihaknya menurut Achmadi, berharap hujan tidak turun. Jika terjadi hujan, akan menjadi grade 10 dan meluber ke mana-mana, semakin meluas dan menambah debit air dan semakin dalam dan dikhawatirkan timbulnya korban jiwa. Karena kondisi 8,5 saat ini tinggi air sudah selutut orang dewasa. 

"Karena itu kita menurunkan Tim ini untuk mengantisipasi apa yang dilakukan di lapangan dan memberikan edukasi pada masyarakat. Kalau perlu mereka (masyarakat korban banjir) bisa diungsikan kalau sudah mendekati grade 10 yang pasti sampai atap rumah dan mereka harus segera diungsikan. Mendekati grade 10 itulah kita harus segera melakukan langkah-;langkah strategis, kita harus jemput bola dan tadi malam sudah kami kerahkan ke lapangan dan terus memantau dan melaporkan kepada kami perkembangan-perkembangan apa yang harus dilakukan dan Kita juga menyiapkan Tim Lapis Kedua untuk membawa logistik, membawa peralatan evakuasi dan seterusnya," Achmadi menjelaskan.

Harapan lainnya, Achmadi juga menyatakan semoga tidak diikuti oleh Kabupaten lain yang turunan banjir itu ke Hulu Sungai Utara. Di Hulu Sungai Utara diharapkan tidak ada penambahan air dari Kabupaten Balangan. Karena ada dua sungai yang menuju Hulu Sungai Utara, yaitu Sungai Tabalong dan Sungai Balangan. Kalau bertemu, maka Hulu Sungai Utara akan tenggelam. Oleh karena itu pihaknya terus berharap di Balangan tidak terjadi hujan dan banjir dan cukup di Tabalong saja karena turunan air ke Hulu Sungai Utara, sehingga debit air bisa  minimal dibawah grade 8,5 dan terus ada penurunan debit air.

Sementara itu, di Kecamatan Upau, kata Camat Rofiq Azidin, ada 3 Desa yang terkena banjir, yaitu Desa Kinarum Rt 1, Desa Pangelak Rt 3 serta Desa Kaong Rt 3, Rt 4 dan Rt 5. 

Di Kecamatan Haruai, kata Camat Handi Yanuardi, yang terkena banjir yaitu Desa Wirang Rt 06 dan Desa Marindi yang meliputi Rt 01, 02, 03 dan Rt 07. 

Di Kecamatan Murung Pudak ada 7 Titik Lokasi Pemukiman di Perkotaan Wilayah Kecamatan Murung Pudak.***(juns)   
Lebih baru Lebih lama