BANJARMASIN - Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) membuat para Guru maupun anak didik merasa nyaman dalam kegiatan pembelajaran.
Secara Organisasi Gerakan Sekolah Menyenangkan adalah Organisasi Nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan.
Muhammad Kurniawan,
Nara Sumber Dari Gerakan Sekolah Menyenangkan menyatakan, pihaknya menyampaikan kepada semua Pendidik
di seluruh Indonesia, baik itu level mulai dari TK, SMP SMA/SMK untuk mengkampanyekan pendidikan yang lebih memanusiakan dan memerdekakan anak-anak sesuai dengan kodrat mereka.
"Itu yang kami lakukan mengajak para guru ini untuk mulai lebih memperhatikan aspek-aspek tadi itu. Memerdekakan dan memanusiakan," ungkap Kurniawan.
Kurniawan bersama Timnya mengunjungi SMKN 3 Banjarmasin dan pada Jum'at 2 September 2022 memberikan workshop tentang hal ini di sekolah tersebut.
Disebutkan, pihaknya berjalan seiring, selaras, senada dan seirama, hanya saja berada di level filosofis dan mengajak guru-guru untuk memahami pemikiran dasar dari pendidikan yang memerdekakan anak. Inilah operasionalnya. Sedangkan metodologinya di Kurikulum Merdeka.
"Kami mengajak Guru-guru untuk berpikir bahwa apa alasannya ada Kurikulum Merdeka. Sehingga kami ingin membangun kesadaran dan daya nalar anak-anak supaya ketika para guru-guru ini menerapkan program Kurikulum Merdeka benar-benar tidak semata-mata hanya menjalankan program pemerintah tetapi guru-guru sadar bahwa perubahan sedang terjadi di dunia ini dan mereka harus lebih memperhatikan aspek kemanusiaan dari anak-anak," tegas Kurniawan.
Dalam berbagai macam bentuk, diakuinya Guru itu masih memakai atau menggunakan cara-cara lama dan pola pikir lama. Yang selama ini banyak Guru yang punya cara-cara baru, model-model baru yang lebih disukai anak-anak zaman sekarang itu, kadang-kadang tidak diterima oleh guru yang lain atau sebagian besar Guru. oleh karena itu, saya dan teman-teman akan mencoba untuk terus mengajak sebanyak-banyak guru untuk semuanya ayo kita memakai pola pikir baru, mencoba memahami perubahan yang terjadi pada diri anak supaya kita mengajar itu juga lebih menyenangkan, anak juga belajar lebih menyenangkan dan lingkungan belajarnya juga jauh lebih menyenangkan.
"Karena tujuan kita adalah supaya anak-anak itu bisa benar-benar punya kesadaran dalam belajar, bukan terpaksa aku masuk sini, aku mengerjakan ini karena terpaksa dan ujung-ujungnya karena terpaksa enggak tahu harus jadi apa dan kita pengin anak-anak ini bisa tumbuh sesuai dengan minatnya, bakatnya dan kodratnya, sehingga dia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya," Kurniawan menjelaskan.
Kurniawan yang juga Pengelola sekolah menyatakan, harus ada keterhubungan antara sekolah, yang di situ ada Guru, Siswa dan juga Orang tua Wali murid harus punya keterhubungan dengan sosial ke masyarakat, yang artinya keterhubungan dengan masyarakat ini bukan hanya sekedar keterhubungan yang sifatnya semu, tetapi anak-anak di dalam sekolah itu dididik, dilatih dan diajak untuk bisa lebih memahami, lebih peka, lebih punya empati terhadap persoalan-persoalan di masyarakat melalui pendidikan yang diajarkan oleh Guru di sekolah. Sedangkan Orang tua di rumah juga memberikan pelajaran, sehingga kasus-kasus yang selama ini muncul yang dilakukan oleh remaja, remaja dewasa maupun orang tua yang sekarang banyak sekali marak terjadi di negeri ini, itu bisa diminimalisir dengan cara bahwa anak-anak lebih punya kepekaan, lebih punya empati
terhadap persoalan-persoalan di sekitarnya, karena mereka tidak kemudian hidupkan terlalu banyak ada sesuatu yang kognitif administratif yang merupakan aspek-aspek diri mereka sebagai manusia.***juns