Zoom Meeting Dan Harapan Jajaran SDN Mawar 2 Banjarmasin

 
BANJARMASIN - Seluruh SD dan juga SMP se Kota Banjarmasin ikut zoom meeting dalam rangka Rekor MURI HUT Kota Banjarmasin.

Jumlah SD 250 jumlah sekolahnya, kemudian ditambah SMP kurang lebih 50. Jadi berdasarkan info dari Kadisdik Banjarmasin, hampir 50 ribu orang sudah terdata. Itu sudah memenuhi rekor MURI, dalam kegiatan yang dilaksanakan Rabu (28/9/2022).

Untuk kegiatan ini, kata Wahdini Herawati, SPd Kepala Sekolah SDN Mawar 2 Banjarmasin, ada yang mengikuti kegiatan  di lapangan dan ada juga di dalam ruangan.

"Kami ada di lapangan dan sebagian di ruangan mengikuti kegiatan ini dan kami menggunakan LCD untuk dapat dilihat dan dipantau anak secara langsung," ungkap Wahdini.

Disebutkan, Gubernur Kalsel, Walikota Banjarmasin dan Kadisdik Banjarmasin juga berhadir dengan melakukan dialog dengan beberapa sekolah yang ditentukan saat zoom meeting tersebut.

Menyinggung perhatian Pemko Banjarmasin khususnya Disdik Kota Banjarmasin untuk pendidikan di Kota Banjarmasin tahun demi tahun meningkat dan juga demikian perhatian Pemerintah Kota terhadap dunia pendidikan juga meningkat. Apalagi sekolah-sekolah di pinggiran kota, sehingga pemerataan pendidikan cukup bagus, terutama pembiayaan dana BOS, juga pelaksanaan DAK dan adanya Sekolah Penggerak yang juga berada di pinggiran kota. 

Untuk permintaan bantuan, jelas Wahdini, ada tahapan, mulai dari kecamatan baru kota dalam permintaan bantuan dan dilihat prioritasnya yang lebih mendesak. Dikatakan, saat dia mulai menjadi Kepala Sekolah 
Juli 2019 tidak ada ruang guru dan kepsek. Sehingga anak kelas 1 dan 2 aplusan selama 20 tahun. Disebutkan, Setelah diamati dan dianalisis waktunya kurang satu setengah jam. Lalu untuk mengembalikan itu, Guru dan Kepsek mengalah. Sehingga atas kerjasama dengan orang tua murid untuk menyiapkan peralatan sebanyak dua kelas, sehingga terpenuhi dan tidak ada lagi aplusan untuk kelas satu dan kelas dua. Semuanya belajar pagi hari. Atas dukungan Kadis, bagian PTK dan bagian kabid SD, para Guru dan Pengawas terutama Komite Sekolah. Hampir setiap tahun minta ke Dinas untuk Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Guru dan UKS. 

"Ruang ini Ruang Perpustakaan yang kita gunakan. Terus barang-barang dan buku-buku kita alih fungsikan ke sekolah sebagai Pojok Baca. Sehingga literasi anak tetap berjalan seperti biasa, tidak ada kendala. Karena pengalihfungsian saja. Cuma agak kurang memadai tempatnya. Yang seharusnya tempat perpustakaan, kita gunakan sebagai tempat Ruang Guru dan Ruang Kepala Sekolah. Jadi mohon maaf istilahnya kalau ada tamu yang datang. Kami kurang enak. Mudah-mudahan, Disdik lebih memperhatikan kami lagi," Wahidin menginformasikan.

Dikatakan, mulai 2019 belum terealisasi. Pihaknya berharap agar secepatnya terealisasi. Tapi pihaknya juga memaklumi karena pihak Disdik memproritaskan yang lebih urgen dulu karena ada sekolah yang terendam, terbakar dan kurang layak. Tapi sekolahnya masih layak pakai. Sehingga memaklumi keadaan tersebut.***juns
Lebih baru Lebih lama