BANJARMASIN - Meningkatkan literasi akses keuangan masyarakat agar lebih sejahtera harus ada keterlibatan berbagai pihak, sehingga mampu lebih cepat untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sarjito, Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, menyampaikan, terbentuknya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Banjarmasin dengan melibatkan berbagai profesi, diharapkan mampu mencari sejumlah terobosan hingga inovasi untuk mendorong semakin mudahnya akses keuangan yang baik bagi masyarakat.
"TPAKD ini ada di seluruh Indonesia yang didukung presdien, kemendagri. Sebuah inovasi yang bagus. Kalau literasinya bagus maka tak ada lagi investasi bodong dan pinjol," ujar pada Pengukuhan TPAKD Kota Banjarmasin, Kamis (6/5/2022) di Hotel Rattan In Banjarmasin.
Kemudian perbankan juga bantu masyarakat. Jangan sampai akses ke rentenir lebih mudah dan cepat daripada urusan di bank.
Kepala Kantor OJK Regional IX Kalimantan Riza Aulia Ibrahim menambahkan, untuk bisa mendorong literasi akses keuangan masyarakat pihaknya di akhir tahun 2022 mendatang akan mendatangkan 2 unit mobil SiMOLEK (Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan).
Nantinya mobil SiMOLEK akan berkeliling ke berbagai wilayah pelosok di Banua untuk memberikan edukasi literasi akses keuangan yang baik untuk masyarakat.
"Kami juga menyediakan E Book terkait literasi akses keuangan untuk mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan era digital sekarang," timpalnya.
Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina hadirnya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kota Banjarmasin. Memang sudah seharusnya TPAKD dimiliki di Banjarmasin.berharap Tim ini dapat bekerja cepat agar bisa segera memberikan manfaat untuk masyarakat.
"Ini tim lintas sektor yang melibatkan semua pihak untuk kepentingan akses keuangan agar bisa segera memberi manfaat untuk masyarakat," ujarnya.
Dengan adanya TPAKD Banjarmasin ini maka harapan Ibnu tidak adalagi pembiayaan yang mencekik dan pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan.
"Tim akan bekerja sebaik-baiknya untuk memastikan bahwa literasi keuangan semakin meningkat dan ini kerja serius tidak bisa sambilan, sehingga di Banjarmasin tidak ada lagi investasi atau arisan bodong dan pinjol ilegal," tukasnya.