BANJARMASIN - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah menginginkan untuk mempersiapkan daerah rawan bencana. Di kabupaten ini ada 20 Desa rawan bencana dalam 7 Kecamatan yang rawan bencana terutama banjir.
H Achmadi, S Sos, selaku Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kalsel kepada RRI mengatakan,
Kecamatan tersebut seperti Hantakan, Batu Benawa, Barabai, Pandawan, Labuan Amas Utara, Batang Alai Selatan dan Batang Alai Utara.
"Setiap terjadi hujan dalam durasi satu hari dan tidak berhenti, maka akan terjadi bencana (banjir)," ungkap Ahmadi.
Hal ini seperti terjadi di 2021 saat banjir itu yang dimulai dari Kecamatan Hantakan. Sehingga Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah melalui Dinas Sosial setempat mengundang Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan untuk melatih dan mempersiapkan kapasitas masyarakat dalam rangka pengurangan resiko bencana.
"Itu 20 Desa dengan satu Desanya adalah 10 orang. Jadi ada 200 orang selama dua hari kami lakukan pelatihan-pelatihan. Utamanya mereka akan menghadapi bencana, apa yang harus mereka lakukan untuk mengatasi banjir. Mengevakuasi keluarga, diri dan bahkan mengevakuasi orang-orang sekitar mereka untuk ke lokasi yang lebih aman," Achmadi menjelaskan.
Selain itu, bagaimana mengoperasikan dapur umum lapangan, mengoperasikan dan mendirikan tenda lapangan, tenda selter, dan bagaimana memberikan layanan dukungan psikososial.
"Walaupun waktunya terbatas dua hari, kemaren kita simulasikan. Alhamdulillah bisa memenuhi target yang kami harapkan. Pencapaian mereka menguasai materi atau manajemen penanggulangan bencana yang dilakukan oleh mereka, ketika terjadi bencana," Achmadi menambahkan.
Menyinggung Lumbung Sosial di beberapa Kecamatan di Hulu Sungai Tengah, sudah ada dan sudah beroperasi seperti yang ada di Kecamatan Hantakan, Barabai, Pandawan, dan Candi Laras Utara. Hanya di Labuan Amas Selatan, Batang Alai Utara dan Batang Alai Selatan yang belum ada, dan 2023 akan disiapkan.***juns