BANJARMASIN - Dinas Sosial Kalsel pada tahap pertama dalam membantu korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, telah melakukan pengiriman pasukan untuk evakuasi, pendirian dapur umum lapangan dan pendirian selter, serta pengungsian.
H Achmadi, S Sos, selaku Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kalsel mengatakan, pada tahap kedua, yaitu memperkuat dapur umum lapangan dan layanan psikososial. Yang ketiga, melakukan asesmen, bagaimana para korban bencana gempa bumi Cianjur dengan bencana susulan sebanyak 500 kali lebih sejak 21 November 2022, walaupun skala magnitudonya kecil, tapi sangat mengkhawatirkan. Sehingga melakukan asesmen untuk mengetahui berbagai keperluan yang sangat diperlukan. Walaupun kebutuhan pangan dan lauk pauk sudah tersedia sangat lengkap dan sangat siap.
"Oleh karena itu Gubernur memerintahkan kami (Dinas Sosial Kalsel) untuk ke lapangan, untuk memonitor perkembangan apa yang mereka (korban gempa bumi Cianjur) butuhkan," ungkap Ahmadi, Rabu (28/12/2022).
Kemudian Tim ke 4 memberikan bantuan kepada para korban bencana tersebut berupa peralatan dapur dan peralatan keperluan keluarga seperti kasur, terpal, tikar, bantuan popok untuk anak-anak, bayi dan batita, makanan nutrisi seperti susu untuk ibu hamil, menyusui dan lansia, juga susu anak-anak. Semuanya diserahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Cianjur mewakili Pemerintah Daerah setempat.
"Dinas Sosial menghimpun bantuan-bantuan maupun dana yang ada kepada korban bencana," tambah Ahmadi.
Dikatakan, saat itu Dinas Sosial Kalsel bersama Dinas Sosial Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah serta Kementerian Sosial RI memperkuat pelayanan dapur umum mandiri.
"Setelah satu bulan lebih mereka menerima bantuan yang diberikan oleh dapur-dapur umum lapangan di beberapa titik yang didirikan Kementrian Sosial RI bersama Semua Dinas Sosial termasuk Dinas Sosial Kalsel. Kemudian setelah itu mereka dipersiapkan untuk pelayanan dapur umum mandiri," Achmadi menambahkan.
Dijelaskan, dapur umum mandiri itu dapat dilaksanakan oleh antar kelompok, antar keluarga, antar wilayah/RT atau bahkan Kelurahannya yang melaksanakan dapur umum mandiri tersebut.
"Tidak semuanya lagi dilayani. Tapi mereka sudah kita bagi perwilayahnya masing-masing untuk melaksanakan dapur umum mandiri. Kemudian bahan-bahannya dipersiapkan juga. Tidak hanya kita menyuruh mereka memasak dengan cara mandiri, tapi tidak membantu. Nah ini sudah kita siapkan juga bahan-bahannya," Achmadi menjelaskan.
Dikatakan, ada 180 ribu jiwa yang masih mengungsi dan diberikan dapur umum mandiri. Saat ini secara bertahap juga sudah kembali membangun rumah, walaupun secara sederhana, tapi bisa berlindung dari panas, hujan dan juga berlindung dari angin.
Sedangkan 19 orang anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berada sampai 17 Desember 2022, sudah ditarik kembali ke Banjarmasin untuk memperkuat dalam melakukan kesiapsiagaan bencana yang mutlak harus dilakukan di Kalimantan Selatan.***juns