Disdag Kalsel Giat Lakukan Pendataan Ketersediaan Bahan Pokok


BANJARMASIN - Dalam rangka menjelang tibanya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel giat melakukan pendataan ketersediaan bahan pokok di tingkat distributor dan pedagang besar, di Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar dan Tanah Laut, maupun di pasar ibu kota Kabupaten/Kota se Kalsel.

Data pertanggal 21  Desember 2023 menunjukkan, ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, bawang, cabe, tepung, ayam, telur ayam dan lainnya, aman hingga Januari 2023. 
Suplai barang dari luar Kalsel ke Kalsel juga berjalan lancar, begitu pula distribusi antar Kabupaten/Kota se Kalsel berjalan aman, lancar tanpa ada kendala yang berarti.

Kadisdag Kalsel Drs H Birhasani MSi disela-sela kunjungannya ke Kabupaten Hulu Sungai Selatan, mengatakan, hasil kunjungan ke beberapa pasar di kabupaten/kota menunjukkan bahwa ketersediaan bahan pokok aman, pedagang mengakui bahwa pasokan berjalan lancar, dan dengan kondisi tersebut diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah menjamin dalam rangka menyambut Nataru ketersediaan aman.

Perkembangan harga antara Kabupaten dan kota memang terjadi sedikit perbedaan dikisaran Rp. 500.- hingga Rp. 1.000.- perkilo, misalnya gula, minyak goreng dan bawang.

"Ini suatu yang wajar, mengingat adanya beban biaya transportasi ke Kabupaten, terutama barang yang berasal dari Banjarmasin, tapi sebaliknya barang yang berasal dari hasil daerah setempat, misalnya cabe, tomat, kacang panjang dan sayur mayur lainnya harganya lebih murah dibandingkan dengan di Banjarmasin ataupun Banjarbaru," ungkap Birhasani.

Menurut Birhasani, adanya kenaikan harga beberapa produk juga dipengaruhi permintaan yang tinggi, mengingat saat ini sebagian masyarakat bersiap untuk merayakan natal dan tahun baru.

Menghadapi momentum tersebut, Pemprov Kalsel dan juga Pemda Kabupaten/Kota menggelar pasar murah untuk masyarakat.

"Ini dimaksudkan guna membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dan barang lainnya secara mudah dengan harga yang murah, guna meringankan beban mereka menghadapi Nataru, terlebih dalam upaya pemerintah untuk pengendalian inflasi di Kalimantan Selatan," pungkas Birhasani.
Lebih baru Lebih lama