BANJARMASIN - Peringatan Hari Ibu dan Panen Karya Hasil Pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
"Bundaku, Guruku, Pelita Hatiku"
Berimajinasi Sejak Dini Menumbuhkan Kreativitas sebagai Wujud Cinta Negeri Membangun Karakter Anak Indonesia.
Mewarnai kegiatan Hari Ibu di PAUD IT Pelita Hati Banjarmasin, Kamis (22/12/2022).
Ibu sebagai Orang yang sangat luar biasa, maka Bunda mencakup semuanya. Kepala PAUD IT Pelita Hati H Basuki Rohmat kepada RRI mengatakan, selain Ibu kandung yang telah mengandung dia, melahirkan dia ke dunia ini, ternyata Bunda juga sebagai Guru yang pertamakali yang mengajarkan kepada Putra-putrinya.
"Oleh karena itu, juga disebut Bundaku Guruku. Dia adalah sebagai Sekolah pertama bagi putra-putrinya yang mengajarkan anak untuk bisa bicara, makan, bisa duduk dan sebagainya. Sampai suatu ketika mereka menyerahkan kepada sekolah-sekolah yaitu di Pendidikan Anak Usia Dini," ungkap Rohmat.
Tapi katanya, karena Bunda sebagai Madrasyatun Ula atau Gurunya, jadi itu menjadi idola anak-anaknya, putra-putrinya, maka anaknyapun mengatakan, engkaulah pelita hatiku.
"Nah, mereka menjadi penerang di dalam kehidupannya, penerang dalam hatinya, penerang segala jalan yang dia tempuh untuk menyukseskan kiprah dia di dunia ini, yang dimulai sejak dini hingga nantinya dia menjadi dia dewasa,," Rohmat menambahkan.
Disebutkan Rohmat, itulah pihaknya mengambil dan memaknai Hari Ibu tahun ini "Bundaku, Guruku, Pelita Hatiku."
Menyinggung Panen Karya dalam kegiatan ini, Rohmat menjelaskan, berkaitan dengan pembelajaran project PAUD IT Pelita Hati, karena sebagai Sekolah Penggerak angkatan pertama yang dipandang sudah mampu melaksanakan dengan baik dan sukses, bahkan menjadi percontohan dari berbagai daerah, seperti Muara Teweh, Kotabaru, Balangan, Kota Banjarmasin, Tanah Laut, Barito Kuala, juga berbagai Kabupaten lain dan tempat-tempat pendidikan yang lainnya.
"Ini hasil karya anak dalam pembelajaran project itu, tahun ini temanya Imajinasiku dan Kreativitasku, kemudian juga Aku Cinta Indonesia," Rohmat menjelaskan.
Hasil karya para muridnya itu, kata Rohmat, dipajang untuk dipamerkan kepada Bunda-bundanya yang kemudian melihat hasil karya-karya tersebut yang disebut Panen Karya.***juns