Upaya Atasi Banjir Dan Bantuan Untuk UKM Terdampak Banjir

BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin dalam mengantisipasi banjir, dinilai oleh Ketua Pengelola Koperasi Syariah Ar-Rahmah Sutjipto, sudah antusias melakukan pengerukan sungai dan pembuatan drainase serta menutupnya menjadi trotoar, yang secara otomatis berdampak pada rumah sekitar, karena jalan lebih tinggi pada rumah masyarakat.

Katanya, jika halaman rumah ditinggikan, maka jika banjir, air masuk ke dalam rumah. Inilah katanya fenomena yang ada dari kemajuan tata Kota.

“Tidak bisa dipungkiri. Kalau mau maju, pasti yang diamankan jalan dulu. Rumah mau tidak mau mengikuti,” ungkap Sutjipto.

Sehingga kalau mengantisipasinya, menurutnya, mengamankan benda-benda berharga. Siapkan lemari yang tinggi untuk mengamankan barang berharga yang ada. Kalau misalnya bisa hubungan dengan perbankan, bisa safety box atau sewa tempat. 

"Jadi dengan cara seperti itu, insyaallah kita bisa antisipasi. Uang tunaipun kita jaga juga penempatannya. Walaupun disimpan di brankas, jika diletakkan di bawah dan terkena banjir, pasti basah. Sehingga barang berharga ditempatkan di tempat yang lebih layak lagi," pesan Sutjipto.

Menyangkut kegiatan di Koperasi Syariah, Sutjipto mengatakan, mengantisipasi jika terjadi banjir, maka dilakukan penempatan barang-barang berharga milik kantor ke tempat yang lebih tinggi. Sedangkan meninggikan lantai kantor, sudah dilakukan Jajarannya sebelum banjir dan saat banjir yang tinggi di 2021 lalu, hanya karpet kantor yang basah. Sedangkan benda berharga. Tidak satupun yang rusak, termasuk brankas tidak tenggelam.

Sementara untuk kesiapan koperasi tersebut membantu pelaku UKM yang memerlukan dana akibat banjir nantinya, pihaknya tegas Sutjipto, tetap akan melakukan satu koordinasi dan tidak gegabah dalam membantu pelaku UKM, akibat keterbatasan financial. Disebutkan, dengan adanya komunitas yang ada, pihaknya akan mengumpulkan pelaku UKM tersebut dan menanyakan keperluannya.

“Kalau memang memerlukan bantuan berupa permodalan, kita bisa kerja bareng-bareng. Tidak mesti pelaku UKM dimodali satu persatu, tapi kita bisa kerja bareng. Kita akan lakukan Syirkah Musyarakah, artinya yang bersangkutan punya kemampuan apa? Itu sudah modal. Ada satu lagi, saya punya tempat. Itu juga modal. Punya kemampuan untuk menjual, itu juga modal,” ungkap Sutjipto.

Katanya, koperasi mempunyai modal berupa finansial, bergabung jadi satu, hasilnya dibagi secara proporsional. Yang kerja juga dapat gaji. Yang pemegang saham, juga mendapatkan hasil. Semua ada solusinya. Yang penting ada keterbukaan dan kebersamaan. Ada masalah, tegas Sutjipto, kita hadapi saja.***juns

Catatan Google :
Apa itu musyarakah atau syirkah dapat dimaknai sebagai akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dalam bisnis maka tujuannya adalah untuk memperoleh profit dari usaha yang dikelola bersama.
Lebih baru Lebih lama