BANJARMASIN - Januari 2023 cukup kuat, dari sisi kinerja penerimaannya maupun belanja lebih optimal, jika dibandingkan periode yang sama di tahun yang lalu.
Demikian diungkapkan Sulaimansyah, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Kalsel, usai Media Briefing Perkembangan Realisasi APBN Regional Kalsel, Kamis Siang (23/2/2023).
Dikatakan, konsistensi terhadap kinerja APBN itu akan terus dijaga dalam periode-periode di bulan-bulan berikutnya. Namun diingatkan, agar tetap waspada, karena kondisi ekonomi global pasti akan mempengaruhi berbagai perkembangan ekonomi dalam negeri yang membutuhkan dinamisasi kebijakan fiskal.
"Sampai dengan Januari 2023 meneruskan kebijakan fiskal penguatan kinerja dari APBN itu sendiri," ungkap Sulaimansyah.
Menyinggung Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), Sulaimansyah menyatakan, mulai tahun 2022 mulai diimplementasikan Undang-undang nomor 1 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, yang mana berbagai perubahan kebijakan dalam rangka untuk mendorong pemerataan pembangunan dan pemerataan pelayanan.
"Karena selama ini kita dihadapkan pada ketimpangan antar daerah yang semakin tajam. Ini saya kira konsennya melalui perimbangan keuangan, yaitu melalui proses kebijakannya didasarkan atas kinerja lagi. Tidak lagi berdasarkan bagi rata, tapi didasarkan atas kinerja dan kebutuhan di daerah," Sulaimansyah menambahkan.
Untuk ancaman ekonomi global yang masih tetap akan ada di tahun 2023, karena perang Rusia - Ukraina masih berlangsung dan bahkan sudah lewat satu tahun. Juga adanya berbagai proses pengetatan di sisi likuidasi, seperti di Amerika Serikat dan juga di beberapa daerah yang memicu arus uang dan arus barang, sehingga harga-harga likuiditas mengalami fluktuatif dan saat ini sedang dalam posisi tren menurun, karena semua harga gas dan batu bara. Penurunan itu perlu diantisipasi karena mengandalkan ekspor. Yang akan mempengaruhi. Tapi tetap optimis 2023 ini bisa tumbuh dan kuat untuk pemulihan ekonomi.[Junaidi]