BANJARMASIN - Kegiatan Coffe Morning Gubernur Kalsel yang diikuti Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kalsel Achmadi S Sos, meninjau berbagai lokasi banjir yang ditemui setiap pagi hari, dan pihaknya, tegas Achmadi, siap membackup dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Gubernur Sahbirin Noor.
Disebutkan, kegiatan itu seperti menyiapkan makanan dan bantuan-bantuan lain yang diperlukan. Apalagi kata Achmadi, saat ini masih terjadi banjir di sekitaran Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala yang terjadi beberapa genangan sekitar wilayah tersebut.
"Saat ini masih terjadi genangan-genangan di sekitar wilayah Kabupaten Banjar, khususnya di Martapura, kemudian di Martapura Timur, Martapura barat, Sungai Tabuk,. Sedangkan di Barito Kuala ada di Jejangkit. Kita pantau terus perkembangannya dan mudah-mudahan ada penurunan," ungkap Achmadi.
Achmadi menyebutkan, kalau melihat kondisi kemaren, ada penurunan, cukup signifikan dengan adanya panas dan diharapkan tidak ada hujan lagi. Sehingga mempercepat pemulihan untuk Warga yang masih terdampak bencana banjir tersebut.
Achmadi menambahkan, Dapur Umum didirikan secara tentatif, dalam arti bilamana bantuan segera, maka kegiatan memasak dilakukan di Dinas Sosial Kalsel. Selanjutnya masakan yang sudah jadi itu dibawa ke masyarakat. Itu ada beberapa wilayah yang dilakukan. Sedangkan beberapa Dapur Umum langsung didirikan di lokasi, juga ada, namun sesuai perkembangan dan dilihat dengan kondisi wilayahnya. Jika memungkinkan, tegas Achmadi, didirikan tenda dan Dapur Umum Lapangan. Namun jika tidak memungkinkan, maka makanan yang dibawa ke lokasi banjir tersebut.
Sementara itu, awal musim kemarau yang masuk lebih cepat, seperti diprediksi BMKG, juga menjadi catatan dalam penanggulangan bencana, seperti kebakaran lahan dan hutan. Walaupun musim kemarau maju, tetapi ada juga yang normal dan ada yang mundur.
Informasi BMKG, seperti disampaikan Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., awal musim kemarau di Indonesia diprediksi maju pada 289 zona musim atau 41,34% zona musim mengalami musim kemarau maju, yang terjadi di bulan April 2023, seperti wilayah sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian Jawa, sebagian kecil Bali, sebagian Nusa Tenggara, dan sebagian Kalimantan dan sebagian Sulawesi,
"Wilayah yang awal Musim Kemaraunya diprediksi maju, yaitu wilayah sebagian wilayah Sumatera Utara, sebagian Jawa, sebagian kecil Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan dan sebagian Sulawesi. Ini perlu jadi perhatian, musim kemaraunya maju tadi di Bulan April (2023)," tegas Rita, sapaan akrab
Dwikorita Karnawati, mengingatkan.
Dwikorita menyebutkan, 28,61% atau 200 zona musim mengalami musim kemarau sama dengan kondisi normal. Sedangkan sisanya 95 zona musim atau 13,6% zona musim mengalami musim kemarau mundur.[Junaidi]