POLITIK itu investasi, kalau ada orang baik yang mau dan berani terjun dalam politik, dukung mereka. Bagaimana pun bentuk dukungannya, sangat berarti bagi perjuangan memenangkan pertarungan politik.
Jangan biarkan orang baik berjuang sendiri, sebab tantangannya bukan saja tidak mudah, tapi juga keras, kata seorang kawan yang optimis melihat sejumlah orang baik mau terjun ke politik.
Kalau ingin ada perbaikan politik – yang berarti perbaikan pada kebijakan politik, baik nasional maupun lokal, tidak ada pilihan, kecuali mendorong orang-orang baik maju sebagai caleg dalam Pemilu.
Bila orang-orang baik mau mencalonkan diri, sudah suatu hal menggembirakan. Apalagi orang baik tersebut memiliki kapasitas, integritas, jaringan dan jejak rekam yang baik. Jangan biarkan berjuang sendiri, kalau tidak didukung, pasti kalah dengan para oligarki, yang menggiring Pemilu ke wilayah rendah, ‘duittokrasi’.
Kenapa perlu investasi orang baik dalam politik? Karena politik itu sama dengan refresentasi. Bila dikuasai orang baik, akan melahirkan kebijakan yang baik pula. Pun sebaliknya.
Orang baik itu minimal punya hati nurani, tidak mau melakukan hal-hal buruk dan mencelakai warga. Semakin banyak orang baik, semakin kuat investasi dalam menguatkan demokrasi. Bila sedikit orang baik yang tampil, investasinya juga rendah, tidak mampu memengaruhi suara mayoritas.
Jangan pukul rata politisi yang terjun dalam politik, seolah sama saja kelakuannya. Jangan pula menganggap semua yang ikut ke politik akan busuk. Memandang sinis, seakan bersalah dan berada pada pilihan jalur yang salah, padahal ‘politik’ itu satu keniscayaan dalam alam demokrasi, tidak mungkin ditolak.
Yakinlah ada orang baik. Dan terus dorong orang baik mau berjibaku berpolitik. Agar tidak kehilangan harapan. Camkan dalam pikiran, bahwa politik itu investasi orang baik, menuju perbaikan.[Junaidi]