BANJARMASIN - Bimtek Peningkatan Kapasitas Bagi Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan se Kalsel yang berlangsung 25 dan 26 September 2023, kata Yulian, selaku Kasi Penyuluhan dan Legalitas Badan Hukum DiskopUKM Provinsi Kalsel, dengan tujuan meningkatkan kapasitas petugas penyuluh koperasi di lapangan.
Dikatakan, tantangannya sekarang ini koperasi semakin besar. Makanya para petugas penyuluh koperasi di lapangan perlu dibekali. Artinya disamping materi-materi yang disampaikan para Narasumber supaya mereka bisa menjabarkannya di lapangan.
Menyinggung pertumbuhan koperasi, kata Yulian, Pertumbuhan Koperasi semakin besar, sehubungan dengan adanya UU Cipta Kerja, yang mensyaratkan pembangunan koperasi cukup 9 orang, semakin banyak tumbuh koperasi.
'Tanggungjawab kita sebagai Pembina juga semakin berat. Semakin banyak kooperasi yang kita bina," ungkap Yulian.
Dikatakannya, di Kalsel sudah dilakukan pemeringkatan yang dibina pihaknya yang dinilai Lembaga Independen, dengan status Koperasi Sangat Berkualitas seperti Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah yang diketuai Sutjipto, juga ada Koperasi Berkualitas dan tidak berkualitas. Tapi rata-rata berkualitas karena menjalankan sesuai aturan.
Terhadap semua Koperasi yang ada di Kalsel, diharapkan dapat mengikuti perkembangan zaman, karena sudah digital, sehingga diarahkan menjadi koperasi modern yang berbasis digital, seperti rapat anggota dapat dilakukan dengan zoom meeting, keuangan dan pencatatan lainnya berbasis web atau android, sehingga semua anggota bisa melihat laporan keuangan yang dibuat oleh pengurus termasuk simpanan anggota dapat diketahui dan dapat melihat Sisa Hasil Usaha (SHU) pada saat laporan pertanggungjawaban. Ini juga sudah dilakukan Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah.
Untuk Peserta Bimtek diharapkan dapat menjabarkan materi yang diberikan narasumber di lapangan, karena mereka ujung tombak di lapangan terkait dengan pembinaan koperasi yang ada di Kalimantan Selatan.
Sedangkan Sutjipto, Ketua Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah Kalsel, sbagai Pemateri berkaitan dengan Koperasi Syariah, yang menyampaikan bagaimana mengelola koperasi syariah, karena masih banyak yang belum bisa menjalankan Lembaga Keuangan Syariah terutama koperasi di Kalimantan Selatan.
"Jadi kami berbagi pengalaman dan juga mengenai prinsip-prinsip koperasi bahwa mengelola keuangan syariah lebih menguntungkan dari pada mengelola lembaga keuangan konvensional," ujar Sutjipto.
Katanya, terbukti dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diberikan lebih besar dibandingkan dengan mengelola lembaga keuangan konvensional
Disebutkannya, sosialisasi yang tiada henti dengan melakukan setiap ada kesempatan, baik diundang oleh Dinas maupun dilakukan secara mandiri.
"Bagi yang ingin mendirikan koperasi syariah atau ingin mengkonversi dari konvensional ke syariah, dipersilahkan berhubungan dengan pihaknya.
Saat kegiatan, kata Sutjipto, bertemu dengan Ponpes Rakha Amuntai yang memiliki 5 ribu anggota dari PAUD sampai Perguruan Tinggi.
"Saya lihat berniat menjadi anggota, maka kita bisa memberikan inspirasi juga dan kedepannya Koperasinya Konsumen Syariah At Rahmah bisa bekerjasama dengan koperasi yang ada di Amuntai tersebut," Sutjipto menambahkan.
Untuk digital juga jadi perhatian pihaknya, karena bicara uang, kejujuran, keterbukaan
dan transparan. Dana yang disetorkan harus disampaikan secara terbuka. Yang melakukan hal yang sama dengan bank. Sehingga untuk melihat dana yang masuk maupun ada anggota yang berutang, dapat diketahui melalui aplikasi tersebut secara online.
"Jika ini disosialisasikan terus, saya yakin pertumbuhan koperasi syariah dengan digitalisasi atau koperasi modern akan semakin banyak peminatnya dan mendapatkan tempat di hati masyarakat di Kalsel," pungkas Sutjipto, menegaskan penuh harapan.
Sementara itu, terkait dengan materi yang disampaikan Sutjipto selaku Ketua Koperasi Konsumen Syariah Ar Rahmah Kalimantan Selatan, kata Sekretaris Koperasi Athif Raihan, penyampaian perkembangan koperasi tersebut dari tahun ke tahun hingga tahun 2022.
"Juga secara teoritis berkaitan dengan nilai-nilai yang dijalankan di Koperasi Konsumen Syariah dan Prinsip-prinsip pengelolaan koperasi syariah sampai dengan manajemen strategis untuk pengembangan koperasi syariah," ujar Athif.
Berkaitan dengan koperasi modern, semua koperasi harus memiliki digitalisasi dalam sistim koperasinya. Untuk Ar Rahmah, perjalanan panjang untuk mencanangkannya dan sampai tahun 2022, hingga awal 2023 membuat aplikasi untuk memudahkan anggota melihat dan memonitor simpan maupun piutang dalam sistim android.
"Dari Sisi keuangan, kita sudah bekerjasama dengan jahironline untuk pengelolaan keuangannya secara digital dan bahkan basis data kita menggunakan basis data di Google Drive," Athif menambahkan.
Semuanya itu katanya, digabung jadi satu dengan nama Ar Rahmah sistem yang semua mencakup dalam pendataan keuangan dan memudahkan dalam memonitoring simpanan hingga memudahkan mensosialisasikan simpanan kepada anggota.[Junaidi]