Atasi Karhutla Kawasan Sambang Lihum, Dinsos Kalsel Kerjasama Semua Pihak

BANJARMASIN - Saat ini masih menghadapi persoalan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kemarin sekitar Guntung Damar, seputaran ring satu Bandara.

"Sudut pandang kami hampir 80 persen itu sudah berhasil diatasi. Namun ternyata pada perkembangan berikutnya seputaran Sambang Lihum. Hutannya masih ada hutan gambut ketebalannya cukup dalam, cukup tebal lahan gambutnya itu," ujar H Achmadi S Sos, Kabid Penanganan Kebencanaan Dinsos Kalsel, Rabu (18/10/2023).

Sehingga kata Achmadi, bila terjadi panas yang cukup terik, itu pasti terjadi kebakaran antara pukul 11.00 sampai pukul 16.00 atau 17.00 Wita. Sehingga membuat Posko di kawasan tersebut.

Dijelaskan, Posko Satu berada di Kantor Dinas Sosial Kalsel. Posko Dua di Panti PSBR Mulia Satria, Posko Tiga Posko Gabungan di Guntung Damar. Kemudian membentuk lagi Posko Empat di Sambang Lihum. Terus berjuang (termasuk Rabu 18/10/2023) bersama Manggala Agni, BPPBD, Damkar yang sebagian besar dari Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Banjar berjibaku untuk memadamkan kebakaran hutan ini, supaya tidak meluas dan tidak menimbulkan asap yang mengganggu masyarakat.

"Kita terus berkolaborasi, sinergi dengan semua unsur dalam rangka menghadapi karhutla ini. Kalau kita siram di atas saja, kita biarkan, pasti nyala lagi. Ini karena tebalnya hutan gambut yang ada di wilayah Sambang Lihum itu cukup tebal dan kita tidak mengetahui di bawahnya ada bara," kata Achmadi.

Bantuan dari Heli Boombing yang selama ini juga berjibaku terus menerus bekerja untuk memadamkan di seputaran itu, walaupun sudah berada di luar ring satu, tapi harus diperkuat untuk pemadamannya, supaya tidak sampai berakibat fatal bagi masyarakat Warga Banua Kita.

"Kita terus menerus berjuang. Tidak ada kata lelah. Tidak ada kata menyerah untuk kita memberikan yang terbaik untuk Banua, sesuai perintah Gubernur. Maka kita langsung memberikan bantuan-bantuan yang kita punya," tegas Achmadi.

Menurut Achmadi, setiap hari antara 10 sampai 15 orang personil dikerahkan, dengan mesin pemadam dua buah, tiga buah mobil tanki, karena di daerah Sambang Lihum tidak ada kanal dan cukup jauh untuk mengambil air ke daerah irigasi yang berjarak sekitar 2 sampai 3 kilometer dari lokasi terdampak karhutla itu. Karena itu diperkuat dalam hal kendaraan dan dibantu oleh Damkar dari Provinsi dan juga BPBD Provinsi yang memberikan bantuan air, sehingga pihaknya kata Achmadi dapat terus bekerja sekian jam sekian waktu untuk berjibaku dalam hutan tersebut. Peralatan masker dan oksigen portabel dan jinjing serta peralatan komunikasi untuk yang bekerja di garis depan, supaya menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga petugas yang bekerja harus berdua untuk menyampaikan ke posko, apa-apa yang terjadi dan bekerja siang malam.

"Kita berdoa banyak hujan di lokasi tersebut, sehingga karhutla bisa teratasi. Karena bekerja sendiri hanya memadamkan bagian atas saja. Tapi di bagian bawah lahan-lahan gambut itu tidak secara cepat terpadamkan. Tapi kalau hujan dengan durasi yang cukup besar, lama, bisa untuk mematikan kebakaran itu," pungkas Achmadi.[Junaidi]
Lebih baru Lebih lama