Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan Tetap Terjaga Dan Mampu Hadapi Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

BANJARMASIN, 16 Februari 2024 - Sektor jasa keuangan Regional Kalimantan tetap stabil, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi Nasional. 

Perkembangan Perekonomian Regional Kalimantan Pada triwulan IV 2023, pertumbuhan ekonomi di Kalimantan sebesar 5,48 persen (yoy) dan 5,43 persen (c-to-c). Sedangkan perekonomian Kalimantan Selatan tumbuh positif 4,69 persen (yoy) dan 4,84 persen (c-to-c). Pertumbuhan ekonomi tersebut sedikit melambat dibandingkan dengan Nasional (5,05 persen, c-to-c). 

Kontribusi PDRB Regional Kalimantan terhadap PDB Nasional mencapai 8,49 persen, sehingga menempati posisi ketiga setelah Sumatera dan Jawa. PDRB Kalimantan didominasi Provinsi Kalimantan Timur (52,24 persen) yang utamanya ditopang oleh sektor primer (pertambangan), sedangkan lima sektor penopang PDRB Kalimantan Selatan dengan kontribusi terbesar juga didominasi oleh sektor Pertambangan (25,45 persen), kemudian Industri Pengolahan (12,44 persen), Pertanian (11,24 persen), Perdagangan (9,34 persen) dan Konstruksi (8,33 persen). Peningkatan terbesar adalah Sektor Konstruksi (8,38 persen yoy), sejalan dengan berlanjutnya pembangunan multi years baik pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah maupun swasta, antara lain perbaikan jalan, bangunan, dan tugu nol kilometer.

Perkembangan Industri Perbankan Regional Kalimantan per Desember 2023, kinerja Perbankan di Kalimantan menunjukkan angka pertumbuhan positif, dan Kredit tercermin dari peningkatan Aset, DPK, dan masing-masing sebesar 9,64 persen; 6,98 persen dan 12,35 persen (yoy). Intermediasi Perrbankan cukup baik dengan LDR 76,00 persen serta profil risiko perbankan yang relatif masih terjaga dengan rasio NPL nett 0,79 persen dan NPL gross 1,84 persen.

Untuk Provinsi Kalimantan Selatan, kondisi kinerja sektor perbankan konvensional posisi Desember 2023 tercatat tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam threshold memadai. Aset.Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 2,13 persen, 4,99 persen dan 13,69 persen dengan Loan-to-Deposit Ratio 80,69 persen dan NPL nett sebesar 0,91 persen. 

Sementara itu, kinerja perbankan syariah senantiasa menunjukkan peningkatan dengan rincian Aset, DPK, dan kredit Provinsi Kalimantan Selatan secara yoy tumbuh 11,21 persen, 7,72 persen dan 16,45 persen di mana Loan-to-Deposit Ratio sebesar 83,53 persen dan NPL nett 0,59 persen. 

Penyaluran kredit UMKM se-Kalimantan periode Desember 2023 sebesar Rp100,95 triliun atau 6,93 persen dari total penyaluran UMKM secara Nasional. 

Sementara itu, penyaluran kredit UMKM di Kalimantan Selatan sebesar Rp23,63 triliun atau 23,41 persen dari total 
penyaluran kredit UMKM Se-Kalimantan.

Perkembangan Pasar Modal Regional Kalimantan 

Perkembangan kinerja sektor Pasar Modal per Desember 2023 di wilayah Kalimantan 
menunjukkan tren yang positif, yaitu meningkat sebanyak 168,17 persen atau senilai Rp13 triliun. Namun demikian, nilai transaksi saham di Provinsi Kalimantan Selatan terekspose sebesar 21,38 persen (yoy), sedangkan nilai kepemilikan saham tercatat sebanyak Rp80,3 triliun atau meningkat sebesar 3,68 persen. 
Selanjutnya, jumlah Single Investor Identification (SID) di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan secara year-on-year sebesar 23.634 SID, dari 136.681 SID tff hhz_d,  160.315 SID. OJK optimis ruang pertumbuhan bagi industri pasar mosd cal Provinsi Kalimantan Selatan masih luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian daerah. 

Edukasi dan Perlindungan Konsumen Regional Kalimantan Sepanjang tahun 2023, pengaduan yang diterima melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) di wilayah Kalimantan meningkat sebanyak 49,81 persen (yoy). Berdasarkan media yang digunakan, terlihat peningkatan signifikan pada website. 
Hadirnya APPK memberikan kemudahan melakukan pengaduan yang bisa diakses serta dapat memantau perkembangan pengaduan tersebut di manapun dan kapanpun.

Sebanyak 374 pengaduan terjadi pada industri Bank Umum Konvensional, diikuti oleh Perusahaan Pembiayaan Konvensional (175 pengaduan), dan Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi (155 pengaduan). 

Dari sisi jenis permasalahan, Perilaku Petugas Penagihan masih menjadi topik aduan yang paling banyak dikeluhkan konsumen, yaitu sebanyak 160 pengaduan. Disusul dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (159 pengaduan), dan Restrukturisasi (82 pengaduan). Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, pengaduan terbanyak yaitu terkait SLIK (90 pengaduan), Restrukturisasi (35 pengaduan), dan fraud eksternal (28 pengaduan). 

Permintaan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang diterima dan diproses oleh OJK Provinsi Kalimantan Selatan per Desember 2023 sebanyak 9.521 permintaan baik walk-in atau online

Dari sisi edukasi, sejak Januari sampai Desember 2023 sebanyak 242 kegiatan telah dilaksanakan di wilayah Kalimantan. Sebanyak 76 kegiatan telah diselenggarakan di Provinsi Kalimantan Selatan dan sebanyak 10.908 orang telah menerima pengetahuan terkait sektor jasa keuangan. 

Sedangkan pada bulan Januari 2024, OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah 
melaksanakan 8 kegiatan, dengan 6 kegiatan berlokasi di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan 2 kegiatan di Kota Banjarmasin. 

OJK Provinsi Kalimantan Selatan terus berkomitmen melakukan edukasi di seluruh Kabupaten/Kota sembari berkolaborasi dengan LJK dan Pemerintah Daerah sehingga terwujud masyarakat Kalimantan Selatan yang semakin paham keuangan.

Program Kerja pengembangan perekonomian Kalimantan Selatan Tahun 2024

Dalam rangka mendukung potensi pengembangan perekonomian daerah, Kantor OJK Provinsi Kalimantan Selatan telah menyusun 3 program kerja yang akan diimplementasikan di Kalimantan Selatan yaitu antara lain: 
a) Implementasi Program Pengembangan Potensi Ekonomi Daerah. 
b) Melanjutkan Implementasi Program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). 
c) Implementasi Program Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan  Syariah (EPIKS).[Junaidi]
Lebih baru Lebih lama