BANJAR, Derap Jurnalis - Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan (UNUKASE) melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman Guru Wildan, Rais Syuriyah Nahdlatul Ulama (NU) di Martapura. Pertemuan hangat tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kehormatan, yang mana kedua tokoh membahas berbagai hal terkait pengembangan pendidikan berbasis keagamaan, Minggu ( 17-8-2024).
Dalam kesempatan tersebut, Guru Wildan menyampaikan pesan penting kepada Rektor UNUKASE. Guru Wildan menekankan pentingnya merawat dan mengimplementasikan falsafah NU melalui jalur pendidikan. Menurut Guru Wildan, pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai Keislaman yang moderat serta ajaran Aswaja (Ahlus Sunnah wal Jama'ah) yang menjadi ciri khas NU.
Guru Wildan bin Salman Jalil yang juga Rais Syuriyah terpilih PWNU Kalimantan Selatan periode 2024-2029 juga berpesan untuk memberikan pendidikan kader NU untuk para Mahasiswa. Sehingga menjadi ciri khas mahasiswa UNUKASE yang berbeda dari yang lain.
Rektor UNUKASE Dr. Ir. H. Abrani Sulaiman, M.Sc. , menyambut baik pesan tersebut dan menyatakan komitmennya untuk terus mengintegrasikan nilai-nilai ke-NU-an dalam kurikulum dan kegiatan akademik di UNUKASE.
“Berharap agar silaturahmi dan sinergi antara NU dan dunia pendidikan, khususnya di Kalimantan Selatan, dapat terus terjalin dengan baik, guna mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter dan moral yang sesuai dengan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin,” harap Rektor.
Dalam pertemuan yang berlangsung penuh makna tersebut, Guru Wildan juga menekankan, Universitas Nahdlatul Ulama (UNUKASE) memiliki peran yang sangat strategis dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. Menurutnya , UNUKASE tidak bisa dipisahkan dari kontribusi para Santri dan Ulama yang menjadi ruh dari setiap langkah Institusi pendidikan ini.
"UNUKASE tidak terlepas dari Santri dan Ulama. Merekalah yang menjadi pengisinya, dengan penuh keyakinan.
menambahkan bahwa santri dan ulama tidak hanya memberikan warna dalam proses belajar mengajar, tetapi juga menjadi penjaga nilai-nilai keislaman dan tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun di lingkungan Nahdlatul Ulama, “ ujar guru Wildan.
Dr. Abrani mengamini pandangan Guru Wildan tersebut, dan menyatakan bahwa UNUKASE akan terus berupaya memperkuat hubungan dengan pesantren-pesantren serta komunitas ulama di Kalimantan Selatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pendidikan di UNUKASE tetap selaras dengan ajaran dan nilai-nilai Islam yang diajarkan oleh para ulama, serta mampu mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mumpuni dalam hal akidah, syariat, dan hakikat.
Pertemuan ini semakin mempertegas komitmen UNUKASE untuk menjaga dan meneruskan tradisi keilmuan yang kuat di bawah naungan Nahdlatul Ulama, sebagai bagian dari upaya bersama untuk menciptakan generasi yang beriman, bertaqwa, dan berakhlakul karimah.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut Perwakilan Dosen dan Tenaga Kependidikan UNUKASE.
Zubair, S.Pd staf PWNU Kalsel yang turut hadir menyatakan rasa beruntung bisa turut hadir bertatap muka dengan Guru Wildan.
Sementara itu M.Basuni, S.Psi sebagai Perwakilan Lembaga Penjaminan Mutu mengungkapkan, bekerja di UNUKASE ini membawa berkah berlimpah karena dekat dengan para ulama.
Selain itu Azis Muslim, M.Pd., selaku Ketua Tim Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang menjadi inisiator pertemuan ini turut serta mengungkapkan pentingnya kegiatan silaturahmi kepada para Ulama.
"Kita harus terus membersamai para ulama, karena mereka adalah panutan Unukase sekaligus penciri kampus kita".
Azis yang juga Dosen S1 Pendidikan Matematika ini lebih lanjut menyampaikan bahwa kedepannya diharapkan Unukase tidak hanya melakukan silaturahmi, tetapi juga turut membersamai dan mensupport dakwahnya para ulama di Kalsel. Sehingga peran Aswaja semakin terasa di bumi Kalimantan.
Pertemuan ini diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemajuan bagi umat serta bangsa. ( MPD)