Banjarmasin, derapjurnalis.com - Saat Ini Kalsel memasuki masa peralihan dari musim kemarau menuju musim penghujan dengan puncaknya dari prakiraan BMKG Februari dan Maret 2025. Saat ini ada perubahan-perubahan yang ada mempengaruhi secara ekstrem di berbagai Negara seperti Philipina dan Taiwan. Demikian disampaikan Kabid Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel H Achmadi S Sos.
"Itu berdampak bagi Kalimantan Selatan dan jelang akhir Oktober 2024 terjadi angin kencang di beberapa wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru, yang membuat tembok sebuah Instansi Pemerintah di Banjarbaru beberapa hari yang lalu roboh dan mengenai mobil dan beberapa kendaraan," ujar Achmadi, Jum'at (1/11/2024)
Haji Madi menambahkan, itu termasuk juga terjadi di Pelaihari, terjadi pohon-pohon tumbang dan membuat beberapa mobil tertimpa pohon tumbang tersebut. Ini dampak dari perubahan di posisi musim kemarau ke musim penghujan. Namun saat ini cuaca masih terasa panas terik hingga 36 derajat Celcius di Banjarmasin dan beberapa wilayah yang mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) timbul kembali.
Kata Achmadi, Walaupun BPBD Kalsel per 31 Oktober 2024 telah selesai tugas penanganan Karhutla Kalimantan Selatan, tetapi khususnya Dinas Sosial yang diberikan tugas oleh Pimpinan dalam rangka penanganan karhutla, tetap siaga.
"Kebakaran pemukiman juga kami waspadai karena cuaca yang cukup panas yang cukup menyengat yang disertai badai di beberapa wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru. Hampir semua merata terjadi hujan, tapi baru 27 persen wilayah di Indonesia menurut BMKG baru memasuki musim hujan," Achmadi menambahkan.
Disebutkan, masih banyak lagi Daerah yang kemarau berkepanjangan. Untuk Kalimantan Selatan, musim hujan menurut BMKG baru di Tabalong dan itu juga baru 50 persen panasnya dan 50 persen hujannya.
"Tapi yang kita waspadai di Januari sampai Maret 2025 perlu kita sikapi apa yang harus kita lakukan. Oleh karena itu Dinas Sosial Kalsel mempersiapkan langkah-langkah strategis dalam rangka untuk penanganan masa peralihan yang biasanya disertai hujan dan angin yang cukup kencang yang akan terjadi puting beliung," tegas Haji Madi.
Langkah strategisnya dilakukan kesiapan Personil dan peralatan. Jika terjadi angin puting beliung, pihaknya menyiapkan chainsaw (gergaji mesin), kemudian alat-alat lainnya untuk mengevakuasi pohon tumbang dan lain sebagainya. Kemudian lauk pauk juga dipersiapkan oleh Dinsos Kalsel untuk menyikapi kesiapan Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Sosial untuk mengkondisikan bila terjadi puting beliung maupun banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kalsel.
"Alhamdulillah logistik kita memenuhi dan akan kita tambah lagi di APBD Perubahan yang sebentar lagi siap kita laksanakan pengisian lumbung-lumbung sosial dan gudang-gudang sosial kita juga siap untuk kita lakukan," kata Achmadi.
Haji Madi juga mengimbau Masyarakat untuk tidak panik dan tidak berada di bawah pohon atau bangunan yang lapuk yang sudah tua. Jangan juga berada di tanah lapang, baik Petani maupun olahraga sepakbola. Jangan saat berada hujan disertai badai dan angin kencang itu. Jangan berada di sana. Cari tempat berteduh yang aman untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain. Masyarakat juga sabar dan tenang menghadapi bencana.
"Insyaallah kita tidak seperti Negara lain yang terjadi banjir bandang, tornado dan lainnya yang menimpa Negara seperti Spanyol dan Amerika. Karena negara kita beda dalam struktur tanah dan sebagainya dengan Amerika Serikat dan Negara lainnya," Ucap Achmadi menenangkan.*****juna